Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kembang Api Sydney Tandai Masuknya 2011

Jumat, 31 Desember 2010 – 20:07 WIB
Kembang Api Sydney Tandai Masuknya 2011 - JPNN.COM
MERIAH - Salah satu gambaran puncak perayaan malam tahun baru di Sydney, dengan kembang apinya yang meriah. Foto: Akademifantasia.org.
"Kita mungkin dicemburi oleh sebagian besar orang-orang (di bidang) kembang api di dunia," ungkap Fortunato Foti, penanggung jawab sekaligus pengarah pertunjukan yang disebutkannya butuh persiapan selama delapan bulan itu, seperti dikutip situs MonstersAndCritics.com.

Acara yang buang-buang uang atau dana? Tidak. Sebab, seperti ditulis ABC pula, pemerintah negara bagian New South Wales sendiri, sudah memperhitungkan bahwa setidaknya momentum ini bakal memberikan pemasukan ke perekonomian kawasan itu hingga sekitar 156 juta dolar AS. Well, siapa yang tak akan suka menggelar event besar-besaran dengan modal berapapun, kalau rasio untungnya sebesar itu?

Di sisi lain, selain masalah cuaca yang cukup menimbulkan masalah di masa-masa pergantian tahun kali ini di Australia, di pusat kawasan perayaan NYE sendiri, diberitakan ada sedikit pengetatan aturan yang diterapkan oleh pemerintah setempat. Tepatnya yakni lewat pembatasan konsumsi alkohol. Disebutkan, dari 43 titik utama untuk menyaksikan pesta kembang api 2011 ini, 18 kawasan di antaranya diputuskan sebagai daerah bebas alkohol.

Tak ketinggalan, sejumlah hotel serta beberapa dewan kawasan (semacam distrik atau kecamatan, Red) di Sydney, juga sudah berencana membatasi minuman beralkohol. Sementara di Manly, kawasan wisata pantai terkenal di seberang perairan sebelah utara Sydney, para pengelola pub dan bar pun berencana sudah akan tutup usaha pada pukul 23.00 alias 1 jam sebelum tengah malam.

SYDNEY - Dalam deretan kota-kota besar di dunia, terutama yang senantiasa menggelar malam tahun baru alias New Year"s Eve (NYE) dengan meriah, Sydney

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close