Kembangkan Industri Pangan Lokal, Kementan Gandeng Empat Instansi Ini
BACA JUGA: Satriandi, Sang Bandar Narkoba Tewas Diterjang Empat Peluru
Agung juga menambahkan, untuk merealisasikan program tersebut dibutuhkan waktu, karena itu mulai 2019 BKP melakukan kegiatan Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL) di sepuluh provinsi.
"Melalui program ini, diharapkan selain terjalin kemitraan antara petani penghasil bahan baku dan pengusaha juga diharapkan mampu menumbuhkan unit Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bisa memproduksi tepung kering," jelas Agung.
Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan Kadin Franky Welirang menghargai apa yang dilakukan Kementan.
Menurut Franky, dalam membangun ketahanan pangan, selain meningkatkan produksi, juga harus diprioritaskan untuk menghasilkan produk intermedite, karena bisa diolah menjadi aneka bahan pangan dan sangat mendukung usaha kuliner yang saat ini berkembang pesat.
BACA JUGA: Siswa hanya 23 Orang, Sekolah Ini Buka PPDB hingga Akhir Bulan Juli
Dalam FGD ini selain tampil sejumlah pembicara, juga dipaparkan bagaimana lesson learned dari Pemerintah Kabupaten Meranti, Riau yang punya komitmen tinggi dan secara serius mengembangkan sagu, sehingga mampu mengekspor tepung sagu ke Jepang, Korea dan Malaysia.
FGD ini dihadiri Kementan, Kemenperin, BPPT, IPB, UNEJ, asosiasi terkait seperti Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Minuman Indonesia, Persatuan Ahli Teknologi Pangan Indonesia, Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia, Masyarakat Singkong Indonesia, Masyarakat Sagu Indonesia, dan para pakar pangan lokal yang ahli di bidangnya. (cuy/jpnn)