Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kembar, 1 Hati, 2 Kaki, 2 Tangan, 1 Anus, Kompak Mau jadi Dokter

Selasa, 29 Agustus 2017 – 09:46 WIB
Kembar, 1 Hati, 2 Kaki, 2 Tangan, 1 Anus, Kompak Mau jadi Dokter - JPNN.COM
Ai Putri Dwi Ningsih (kiri) dan Ai Putra Anugrah (kanan) tersenyum usai membaca doa makan, tidur dan Surat Al-Ikhlas di kediamannya. Foto: NOTO PRASETYO WIBOWO/JABAR EKSPRES

Sementara itu, pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung telah membentuk tim khusus penanganan. Ketua Tim Penanganan Kembar Siam RSHS Prof Dr H Sjarif Hidajat Sp A (K) mengatakan, kasus Kiam Conjoined Twin Abdominophygophagusasal kembar siam asal Kampung Padasari itu masih dilakukan pemeriksaan dan perawatan di ruang Kemuning lantai 2.

Setelah menjalani pemeriksaan mendalam, kata pria yang akrab disapa Dadang tersebut, ada beberapa organ yang berdempet. Antara lain, hati dan terdapat beberapa tulang yang tidak pada posisinya. Sehingga untuk sementara ini belum memungkinkan untuk dilakukan pemisahan.

Sementara itu, berdasarkan indikasi medis, terdapat satu kaki sering dikeluhkan sakit oleh pasien dan mengganggu mobilitas pasien. ”Untuk jangka pendek tim pemisahan bayi kembar siam RSHS akan melakukan operasi pengangkatan satu kaki tersebut untuk meningkatkan kualitas hidup keduanya,” kata Dadang.

Dia menegaskan, hasil pemeriksaan medis, diketahui salah satu pasien tersebut mengalami kelainan jantung. Sedangkan satu lainnya dalam kondisi normal. Namun demikian, masalah pada jantung tersebut diprediksi bisa teratasi.

Namun, yang jadi masalah adalah banyak organ yang hanya ada satu tubuh seperti saluran ginjal, pembuluh darah dan beberapa tulang yang menyatu, kedua bayi tidak dapat dipisahkan dalam waktu singkat. ”Saat ini kami akan melakukan operasi sederhana pada tungkai kakinya (tidak tumbuh). Kurang lebih tiga sentimeter,” ungkapnya.

Dadang mengungkapkan, saat ini kedua anak tersebut merasa terganggu atas keberadaan tungkai kaki tersebut. Akibatnya putri ke dua dan tiga dari Iwan Kurniawan dan Yani sulit bergerak. ”Kami tentu sangat berhati-hati. Sebab, harapan utama untuk hidup normal dan bisa terpisahkan,” tuturnya sambil menambahkan, berat stabil sejak dirawat mulai 25 Agustus, berat badan keduanya mencapai 18 kilogram.

Rencana jangka panjang, ketika rangkaian operasi itu berhasil, tanggung jawab medis juga mendorong rehabilitasi psikologis pasien. Sebab, si anak pasti berkeinginan untuk beraktivitias bebas tanpa rasa sakit. ”Merasa sangat interest dengan banyak hal. Berkomunikasi dengan tim medis dengan sangat baik. Mereka juga bilang ingin bersekolah,” ucap Dadang. (bow/nal/rie)

Ai Putri Dwi Ningsih dan Ai Putra Anugrah hanya bisa bersandar, tak bisa berjalan. Mereka dilahirkan dengan kondisi satu hati, dua kaki, dua tangan,

Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close