Kemenakertrans Mulai Jadwalkan Mediasi Pensiunan BRI
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Pencegahan dan Penyelesaian Hubungan Industrial (PPHI) Kemenakertrans, Sahat Sinurat mengatakan sudah menjadwalkan mediasi antara pensiunan BRI yang menuntut pesangon dengan manajemen BRI. Menurutnya, undangan itu akan dikirim Senin (16/9) ke masing-masing pihak agar mediasi bisa dilakukan pekan ini.
"Surat pengajuannya sudah kami terima, lalu kami sudah kirim surat undangan ke forum pensiunan BRI penuntut pesangon itu. Kita undang mereka tanggal 16 September besok untuk dialog. Kalau bisa mereka datang dong. Soalnya saya diperintah oleh Dirjen langsung supaya diminta klarifikasi," kata Sahat kepada wartawan, Minggu (15/9).
Sesuai dengan janjinya, Kemenakertrans akan bertindak seadil mungkin dalam memfasilitasi dialog ini. Sebaliknya, ia juga menagih komitmen para pensiunan BRI untuk komitmen dengan pilihan mediasi dan meminimalisir berbagai aksi yang kontra produktif.
"Kemenakertrans siap all out, saya harap rekan-rekan pensiunan juga gentleman. Mari duduk bersama dan selesaikan dengan langkah elegan. Tanggung jawab kita semua untuk menciptakan suasana yang kondusif agar perundingan berjalan sesuai harapan," katanya.
Sahat juga menghimbau agar perdebatan soal tafsir perundang-undangan bisa diselesaikan dengan cara-cara yang dewasa. "Tapi begini, mereka nggak bisa ngotot harus dapat ini, harus dapat itu. Sebab, acuannya jelas yaitu harus aturan yang berlaku. Bedain dong antara pesangon dan pensiunan. Mereka harus berdialog secara logis pakai aturan hukum (UU Tenaga Kerja), tidak menggunakan tafsir pribadi. Jadi mediasi itu payung hukumnya sangat jelas," tukasnya.
Sementara itu, Koordinator Forum Komunikasi Pensiunan Penuntut Pesangon (FKP3) Lampung, Fachri Biran mengapresiasi langkah Kemenakertrans. Ia mengatakan pelaksanaan mediasi tidak ditunda-tunda lagi. "Kami sangat senang dengan kabar gembira bahwa pihak kemenakertrans serius mau memediasi. Itu kami tunggu secepatnya kalau memang serius dan dialognya sejajar, win win solution. Kalau perlu besok pun kami siap mediasi. Saya harap secepatnya Kemenakertrans menentukan tanggal pelaksanaan mediasi. Banyak orang nasibnya tergantung dari hasil pertemuan ini. Jadi, jangan digantung-gantung lagi," ujar Fachri Biran kepada wartawan, Minggu (15/9).
Ia menuturkan, pihaknya sudah lama menggagas mediasi dimulai di daerah Pekanbaru, Riau. "Kita semua sudah sepakat mediasi. Dari awal sudah begitu. Kalau memang ada niat baik dari BRI, saya senang. Tuntutan kita hanya tuntutan pesangon. Kalau sudah dimediasi untuk apa demo. Itu tidak perlu. Ngapain merusak BRI toh kita sama-sama yang membangun dan membesarkan BRI," tukasnya.
Selaku pemohon, pihaknya memastikan bahwa sikap dan suara para pensiunan daerah lebih banyak mendukung upaya mediasi. Ia sangat menyayangkan apabila masih ada oknum pensiunan yang menolak berkompromi.