Kemenangan Sriwijaya FC di Kanjuruhan Menjadi Harga Mati
Dari segi peluang sendiri, Alfredo mengaku optimistis dengan anak asuhnya sekarang. “Peluang sama-sama terbuka saat ini. Tinggal perjuangan yang harus lebih keras lagi, di pertandingan terakhir,” tuturnya.
Mengenai hasil cukup baik saat menghadapi Mitra Kukar, Alfredo mengakui ini tidak terlepas dari anak asuhnya mampu mendominasi permainan sejak menit awal. Tim yang memang mengejar poin, langsung memperagakan permainan menyerang.
Di laga itu, Alfredo sedikit mengubah formasi 4-1-4-1. Hanya ada satu gelandang bertahan yakni Yu Hyun Koo yang diturunkan. Sementara di posisi gelandang serang, Hambali dan Nur Iskandar bermain di lini tengah dan winger Esteban Vizcarra dan Manuchehr Jalilov. Hambali tipikal pemain dengan kemampuan mengatur serangan.
Ditambah duet Nur Iskandar di lini tengah, aliran bola di lini tengah lebih bagus. Serangan yang dilancarkan pun lebih bervariasi dari sebelumnya.
Tapi saat tim unggul 2-1, pelatih melakukan pergantian dengan memasukkan Zulfiandi menggantikan Hambali. Pelatih ingin menjaga kestabilan lini tengah, dengan mematikan pergerakan pemain tengah Mitra Kukar.
“Semua bermain bagus sekali. Kami berhasil cetak gol cepat. Tapi mereka berhasil cetak gol penyeimbang. Pada babak kedua kami coba bermain lebih tenang dan berhasil cetak dua gol tambahan,” ucapnya.
Soal gol Mauricio, pelatih asal Argentina itu menyebut, jika pemain bertahan Mitra Kukar itu lepas dari kawalan. Dia datang dari belakang dengan sangat cepat dan menyambut bola dengan sundulan. “Dengan lompatan dan tubuhnya yang besar kokoh, momentum dia juga sangat bagus. Dia sulit dihentikan sehingga gol tercipta,” katanya.
Sementara itu, pelatih Mitra Kukar Rahmad Darmawan, mengatakan jika anak asuhnya secara tim sudah cukup bagus mengawali pertandingan. Septian David Maulana dkk, berhasil mengimbangi gaya bermain tempo sedang sepanjang babak awal. Bahkan Naga Mekes berhasil menyamakan skor 1-1, sebelum peluit babak pertama berakhir.