Kemendikbudristek Beberkan Capaian Pendidikan Vokasi Dalam Empat Tahun Terakhir
Pada jenjang perguruan tinggi, melalui program Matching Fund, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi mendorong industri untuk terlibat aktif dalam perkembangan penelitian PTV. Tercatat 725 mitra industri telah berkontribusi dengan total dana sebesar Rp 279,12 miliar.
Kemudian, melalui Competitive Fund (CF), Ditjen Diksi berhasil membantu 386 program studi (prodi) dalam meningkatkan kompetensi SDM dan kapasitas kelembagaan. Melalui kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, lebih dari 850 ribu mahasiswa telah diberikan kesempatan untuk belajar di luar kampus.
Tercatat pula sebanyak 28.269 mahasiswa mengikuti program Sertifikasi Kompetensi, 1.229 prodi menerapkan kurikulum link and match, 54% mata kuliah menerapkan metode pembelajaran berbasis projek atau project based learning (PBL). Ada 502 rekognisi internasional hasil penelitian dosen dan mahasiswa, serta 537 prodi melaksanakan hilirisasi hasil penelitian dan pengabdian ke masyarakat dan dunia kerja.
"Kemudian, pada LKP, melalui program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW), kami membantu anak usia sekolah yang tidak sekolah agar berdaya dan mampu bekerja ataupun berwirausaha," imbuhnya.
Tidak hanya itu, persentase penduduk bekerja terhadap angkatan kerja relatih dari tahun 2020 sampai 2023 mengalami peningkatan. Untuk lulusan SMK mengalami peningkatan sebesar 1,87%, lulusan diploma I/II/III mengalami peningkatan sebesar 1,08%, dan untuk lulusan diploma IV, S-1, S-2, S-3 mengalami peningkatan sebesar 0,05%.
Capaian kemitraan dan penyelarasan dalam ekosistem pendidikan vokasi juga mengalami peningkatan dengan 746 kemitraan baru melalui program Ekosistem Kemitraan, 8.223 kerja sama bersama dunia usaha dan dunia industri (DUDI) di bawah pendidikan vokasi, 1.655 DUDI terlibat kerja sama dalam pendidikan vokasi, dan 255 skema sertifikasi pada 124 konsentrasi keahlian.
"Refleksi ini menjadi langkah penting untuk melihat capaian yang telah dicapai dan apa saja yang belum dicapai serta perlu diperbaiki," tambahnya.
Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, menuturkan betapa pentingnya bagi pendidikan untuk selalu melakukan terobosan. Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi telah melakukan upaya seperti meletakkan fondasi terkait regulasi, model kolaborasi, skema perbaikan kurikulum, praktik kerja lapangan, sertifikasi kompetensi, dan menarik serta mengajak DUDI agar terlibat.