Kemenkes Gandeng Kedutaan Swedia-AstraZeneca Perkuat Pelayanan & Sistem Kesehatan di Indonesia
Menurut Dubes Daniel, rangkaian program seperti peningkatan kapasitas, simposium layanan kesehatan, dan inisiatif bersama, akan menyatukan keahlian dari kedua negara untuk memenuhi visi pemerintah Indonesia di bidang layanan kesehatan.
"Inisiatif ini juga selaras dengan komitmen bersama kedua negara untuk mencapai Agenda 2030 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TBP), khususnya dalam memajukan praktik layanan kesehatan berkelanjutan untuk generasi sekarang dan di masa depan,” kata Dubes Daniel.
Presiden Direktur Sementara AstraZeneca Indonesia (AZI) Saj Molaee menyampaikan AstraZeneca di Indonesia sudah lebih dari 50 tahun berkomitmen untuk memperkuat ekosistem kesehatan melalui kemitraan strategis yang berkelanjutan dengan Kementerian Kesehatan dan semua pemangku kepentingan kesehatan.
Mendirikan SISP Healthcare bersama Kedutaan Swedia dan Kementerian Kesehatan adalah salah satu bentuk nyata upaya dari AstraZeneca mendukung mewujudkan program transformasi kesehatan inisiatif dari pemerintah.
“Kami akan mendukung Kementerian Kesehatan dalam mengembangkan ekosistem layanan kesehatan yang berkeadilan dan Tangguh, terutama dalam pengelolaan penyakit pernafasan, yang mencakup membangun kemampuan untuk meningkatkan skrining dan penatalaksanaan asma dan PPOK serta melindungi bayi dari penyebab utama kedua pneumonia, yaitu Respiratory Syncytial Virus (RSV), yang memiliki angka kematian pada bayi yang tinggi di Indonesia,” jelas Saj.
Salah satu kanker yang sering diderita oleh pria dan dikenal sebagai kanker paling menyakitkan, kanker prostat, juga termasuk dalam penguatan sistem kesehatan melalui SISP Healthcare Platform bekerja sama dengan AstraZeneca.
Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, Direktorate Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, menyampaikan skirining kanker prostat sudah kita masukan ke dalam perencanaan sebagai penguatan upaya pencegahan kanker di Puskesmas.
"Kita akan mulai dulu dengan program uji coba tahun depan sebelum dikembangkan untuk semua laki-laki," ujarnya.