Kemenlu Persiapkan Pemulangan Jenazah WNI Korban Mutilasi
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan pihaknya sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk pemulangan jenazah Sumarti Ningsih, 23, yang menjadi korban mutilasi di Hongkong. Bahkan pihak Kemenlu sudah mendatangi keluarga Sumarti.
"Dirjen WNI sudah melakukan kontak langsung dengan keluarga untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut tentang bagaimana pengiriman jenazah yang sudah terkonfirm sebagai WNI," tutur Retno di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa, (4/11).
Sumarti Ningsih dan seorang rekannya menjadi korban pembunuhan sadis yang dilakukan oleh seorang bankir asal Inggris, Rurik George Caton Jutting, 29.
Jenazah Sumarti Ningsih ditemukan dengan kondisi terpotong-potong dalam sebuah koper di balkon lantai 31 apartemen milik Rurik Jutting di Distrik Wan Chai, Hongkong, Sabtu (1/11), dan saat ini pelaku telah ditangkap kepolisian setempat.
Sumarti Ningsih yang lahir di Bungo Tebo, Jambi, pada tanggal 22 April 1991, merupakan anak ketiga dari empat bersaudara buah pernikahan Achmad Kaliman dan Suratmi, 49.
Perempuan beranak satu hasil pernikahan sirinya dengan pria asal Semarang itu bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Hong Kong untuk pertama kalinya pada tahun 2011 dan diberangkatkan oleh PT Arafah Bintang Perkasa Cabang Cilacap.
Setelah bekerja selama dua tahun delapan bulan, Sumarti Ningsih pulang ke kampung halamannya tetapi tidak untuk bekerja, melainkan kursus "disc jockey" (DJ) di Yogyakarta dan mendapatkan sertifikat "Basic DJ Mixing Course" dengan nilai baik.
Selanjutnya, Sumarti Ningsih berangkat kembali ke Hong Kong untuk bekerja di restoran dengan menggunakan visa turis. Menurut Menlu, pihaknya juga akan terus mengawal proses hukum dalam kasus itu.