KemenPAN RB Gelar Kompetisi WiNNER, Tantang Inovasi Bisnis Sosial dan Pelayanan Publik
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (KEMENPAN-RB) didukung oleh USAID ERAT (Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien, dan Kuat) menggelar Kompetisi ‘Wirausaha Sosial untuk Negeri’ atau ‘WiNNER’.
WiNNER merupakan kompetisi bisnis untuk para wirausaha sosial yang bertujuan mengatasi tantangan tata kelola pemerintahan dan peningkatan pelayanan publik di enam provinsi di Indonesia.
Pendaftaran WiNNER untuk Provinsi Banten dan Provinsi Nusa Tenggara Timur telah dilaksanakan pada WiNNER gelombang I beberapa bulan lalu.
Saat ini, WiNNER Gelombang II akan fokus pada empat provinsi lainnya, yakni Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
"Kompetisi WiNNER berupaya untuk menjalin simbiosis mutualiasme, yang mana pemerintah daerah sebagai pihak yang memiliki sumber daya tetapi butuh percepatan penyelesaian masalah terhadap isu prioritas dan wirausaha sosial yang menawarkan solusi dengan inisiatif baru atau inovasi yang dapat membantu memecahkan persoalan," jelas Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa saat membuka FGD Validasi Isu Strategis Pembangunan Dan Layanan Kompetisi WiNNER Provinsi Sumatera Utara, Kamis (11/05).
Diah juga menyampaikan kolaborasi dan keterlibatan wirausaha sosial dalam pembangunan dan berbagai sektor pelayanan publik yang bisa membantu pemerintah untuk mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan publik yang prima.
Keterlibatan wirausaha sosial juga membuka peluang potensi pemanfaatan teknologi dan penciptaan inovasi, untuk menghasilkan penyediaan pelayanan publik yang lebih terjangkau dan berkualitas.
Tiga finalis terbaik dari setiap provinsi akan mendapatkan pendampingan selama kurang lebih satu bulan oleh para ahli dan pemerintah daerah di Provinsi yang disepakati. Puncaknya, para finalis akan diundang ke acara eksklusif ‘Malam Puncak’ di Jakarta, untuk bertemu dengan para pemangku kepentingan strategis di ekosistem wirausaha sosial, seperti investor, pemerintah daerah, pemerintah pusat, serta mitra potensial lainnya, yang dapat meningkatkan kapasitas Wirausaha Sosial tersebut.