Kemenpar Perkuat Politeknik Pariwisata Lombok
Politeknik Pariwisata Negeri Makassar 450 mahasiswa dengan jumlah mahasiswa 1.232 dan total alumnus sebanyak 3.137. Lalu Akademi Pariwisata Medan 400 mahasiswa total mahasiwa 1.104 dan lulusannya 3.137.
Sementara Politeknik Pariwisata Negeri Palembang menerima 199 mahasiswa dan Politeknik Pariwisata Negeri Lombok dengan 118 mahasiswa.
”Walau kampus baru, namun Politeknik Lombok tidak dengan kurikulum yang terlambat. Di bawah naungan Kemenpar dan STP Bali, semua sumber daya manusia yakni dosen dan semua kurikulumnya, sama dengan STP Bali dan materi kuliahnya sama dengan induknya. Saat ini yang cepat akan mengalahkan yang lambat, bukan yang besar menggilas yang kecil. Jadi kita tidak boleh lambat,” ujar pria yang pernah menjadi rektor di salah satu kampus di Bandung itu.
Ahman mengatakan, Politeknik Lombok nantinya akan menjadi sekolah idola bagi anak muda di Lombok dan seluruh Indonesia. Karena dalam waktu dekat ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai industri dan pelaku wisata di Lombok untuk menggelar program bea siswa bagi mahasiswa maupun mahasiswi di Politeknik Lombok.
”Membentuk SDM Pariwisata yang siap kerja, jadi nanti Bea Siswanya dibiayai oleh Industri, target kami 50 persen dari mahasiswa maupun mahasiswi dibiayai oleh Industri. Tentu saja ini menjadi branding juga bagi masyarkakat, bahwa sekolah di pariwisata masa depannya sudah sangat jelas dan pasti kerja. Jadi jangan khawatir menjadi insan Pariwisata,” ujarnya.
Tahun 2016 ini, empat sekolah milik Kemenpar itu diseleksi secara bersama-sama secara online. Namanya, Seleksi Bersama Masuk Sekolah Tinggi, Akademi, dan Politeknik Pariwisata (SBM-STAPP), yang digelar serentak di empat Perguruan Tinggi Pariwisata Negeri.
Tes SBMSTAPP dilaksanakan serentak di empat Perguruan Tinggi Pariwisata Negeri yang berada di bawah Kementerian Pariwisata. Ada Akpar Medan, STP Bandung, STP Nusa Dua Bali dan Poltek Pariwisata Negeri Makassar. Ahman siap menyediakan SDM Pariwisata di tahun 2017 karena data yang minat ke seolah Pariwisata juga meningkat.
Jumlah pendaftarnya naik 20 persen, menjadi calon 9.800 mahasiswa. Tahun 2015 lalu masih 8.200 calon mahasiswa. Yang diterima hanya 4.631 mahasiswa saja. “Itu menunjukkan bahwa pamor dan reputasi sekolah-sekolah yang melahirkan professional di bidang pariwisata makin dibutuhkan, jadi 2017 saya tidak takut kekurangan, dan kita akan terus berkembang mengimbangi jumlah wisatawan yang masuk,” katanya. (adv)