Kemenpar Turut Lestarikan Budaya Tinggalan Dalem Jumenengan
jpnn.com, SOLO - Memiliki jargon Kota Budaya, Solo, mempunyai warisan budaya terun-temurun. Salah satu budaya itu adalah Prosesi Budaya Keraton ‘Tinggalan Dalem Jumenengan’ ke-13 Pakubuwono XIII.
Sesuai kepercayaan Keraton, Tinggalan Dalem Jumenengan dinilai menjadi ritual paling sakral dan bermakna penting.
Agenda tahunan ini untuk memperingati hari ulang tahun kenaikan takhta Raja, sesuai dengan arti Tinggalan Dalem Jumenengan itu sendiri. Prosesi acara ini berlangsung mulai pukul 10:00 -12:00 WIB.
Gending gamelan Jawa mengiringi kirab pasukan keraton sebagai pembuka acara, berlanjut dengan tarian sakral Bedoyo.
Sembilan penari wanita membawakan tarian tradisional ini. Iringan gamelan laras pelog menambah suasan sakran Tinggalan Dalem Jumenengan di Keraton Solo.
Sekitar 4.000 undangan menghadiri acara Tinggalan Dalem Jumenengan ini, termasuk dari kalangan pemerintah pusat dan daerah, seperti Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Bahkan, Ibunda Presiden Jokowi, Sujiatmi Notomihardjo menyaksikan ritual ini.
Kementerian Pariwisata di bawah Menteri Arief Yahya pun melihat ritual tahunan di Solo ini sebagai salah satu agenda pariwisata dengan nilai jual tinggi untuk mempercepat destinasi Joglosemar (Yogya-Solo-Semarang).