Kemenpar Turut Lestarikan Budaya Tinggalan Dalem Jumenengan
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti menilai, acara ini bukan hanya bisa menjadi wisata budaya dengan nilai jual tinggi. Lebih dari itu, Tinggalan Dalem Jumenengan ini di mata Esthy bisa mempersatukan Keluarga Keraton Solo setelah dilanda konflik internal berkepanjangan.
“Acara Jumenengan ini semoga bisa persatukan kembali Keluarga Keraton Solo dengan penuh keharmonisan. Menjalin kesepakatan bersama untuk melestarikan merawat dan menjaga tinggalan budaya adiluhung,” ujar wanita berjilbab ini.
Presiden Joko Wdodo sendiri sangat concern dengan budaya. Karena Solo sudah menjadi kawasan pariwisawa --Joglosema--, maka Kemenpar, bersama Kementrian Dalam Negeri dan Kemendikbud agar memberikan dukungan agar Keraton Kasunan Surakarta tetap eksis sebagai salah satu wisata dan cagar budaya bernilai sejarah tinggi.
Presiden Jokowi juga meminta agar semua pihak melestarikan warisan budaya ini dengan wujud berupa fisik bangunan keraton, benda-benda artefak, seni budaya dan ritual -ritual di dalam Keraton.
“Eksistensi sekarang ini adalah hasil dari proses perjalanan panjang dan terminal akhir dari perjalanan budaya Karaton Surakarta,” ujar Esthy.
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo menyempatkan diri hadir dalam acara Tinggalan Dalem Jumenengan ini mengucapkan terima kasih kepada semua pendukung acar, termasuk Kemenpar
Menurut Tjahjo, Kemenpar telah memberikan manfaat besar pada Keraton dan masyarakat di Surakarta Tjahjo Kumolo datang ke acara ini sebagai utusan Presiden Jokowi untuk menyampaikan beberapa amanat tentang pelestarian Kebudayaan Bangsa, di mana telah tertuang dalam UUD.
“Keraton merupakan warisan para leluhur bangsa dengan makna dan nilai sangat adiluhung sebagai jati diri bangsa, Keraton sebagai cagar budaya yang harus dilestarikan bersama,” kata Tjahjo Kumolo. (jpnn)