Kemenperin Minta Industri Besar Sepeda Gunakan Produk IKM Lokal
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjembatani kemitraan bisnis bagi Industri Kecil Menengah (IKM) dengan perusahaan berskala besar untuk memenuhi komponen sepeda di tanah air agar tidak bergantung pada impor.
Melalui kemitraan ini diharapkan muncul transfer teknologi dan penguatan daya saing industri kecil domestik.
“Akses dengan industri besar sepeda memang penting dibuka agar IKM juga memiliki kepastian pasar,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih pada FGD Penguatan Kemitraan bagi IKM Alat Angkut, Kamis (15/7).
Strategi kemitraan semacam ini menurutnya efektif untuk memperkuat rantai suplai industri sepeda di Indonesia melalui pemenuhan komponen sepeda oleh industri dalam negeri. Sedangkan bagi industri besar sepeda, kemitraan dengan IKM mampu mendukung upaya peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produknya.
"Jadi, bisa sama-sama berkembang, saling memperkuat satu sama lain," ujarnya.
Menurut dia, salah satu tantangan kemitraan dengan industri besar adalah harga dikarenakan harus dapat bersaing dengan komponen maupun aksesoris impor. Untuk itu melalui program pembinaan Ditjen IKMA ini diharapkan dapat mendorong daya saing IKM.
Dia mengatakan IKM yang telah masuk dalam rantai pemasok industri otomotif yakni tier 2 dan tier 3 telah memiliki kemampuan dalam menghasilkan produk berkualitas. Baik itu untuk produk komponen maupun spare part. Karenanya, para IKM dipertemukan langsung dengan PT. Terang Dunia Internusa (United Bike) dan PT. Insera Sena (Polygon Bike) melalui pelaksanaan FGD ini.
Lebih dari 50 IKM dari industri binaan Dinas Perindustrian Kota Tegal, Kabupaten Tegal, dan Kota Pasuruan serta anggota asosiasi industri (PIKKO, APEK, KOPIK, dan AUPI Bekasi) turut serta dalam kegiatan ini.