Kemensos Genjot KUBE Jasa dan e-Warung demi Tekan Kemiskinan
Sementara Direktur Penanganan Fakir Miskin Perdesaan Kemensos Naziarto menyatakan, upaya mengembangkan e-Warung dan KUBE Jasa memang masih menemui banyak kendala di lapangan. Misalnya masih minimnya pengetahuan KPM mengenai pengelolaan bisnis.
"Kendala ini akan kami atasi dengan memberikan pendampingan dan bantuan akses ke perbankan. Ini akan merangsang KPM untuk bisa mandiri dalam berusaha,” tegasnya.
Terkait penerima manfaat yang meningkat, Kemensos telah meminta Kementerian Pertanian menyiapkan bibit ayam petelur. Permintaan itu didasari pertimbangan bahwa pengeluaran terbesar masyarakat miskin adalah untuk beras dan telur.
Jika setiap KPM menyisihkan Rp 110.000 per bulan untuk membeli 1 kg telur, maka kebutuhan telur tahun ini mencapai 1,28 juta kg tahun ini. Dengan perluasan BPNT mencapai 10 juta KPM, maka kebutuhan telur menjadi 10 juta kg per bulan.
"Maka kami sudah mengkomunikasikan dengan Mentan untuk penyiapan bibit ayam petelur," imbuh Naziarto.(rmol/jpg)