Kementan Cetak Mobilizer Muda Aktif dalam Pengelolaan Irigasi Melalui KEP Program CSA
"Adanya jaringan irigasi dapat menambah luas lahan sawah yang terairi. Dengan volume yang sama, air yang dialirkan dapat mengairi sawah lebih luas, karena air tersebut terdistribusi secara efisien," ujarnya.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluh) BPPSDMP Kementan Bustanul Arifin Caya menjelaskan kegiatan SIMURP ini selain untuk pengembangan KEP juga untuk mendorong kelembagaan pengelolaan air, yaitu P3A pada irigasi tersier.
Dalam pengelolaan air itu perlu koordinasi dari provinsi, kabupaten, dan kota, khusunya wilayah yang sudah diatur waktu ketersediaan airnya.
"Dalam hal rehabilitasi irigasi dan pembuatan irigasi baru secara fisik merupakan kewenangan Kementerian PUPR, dari Kementan ialah pemanfaatan jaringan irigasi untuk peningkatan produktivitas, tata kelola tanaman pertanian. Karena dengan adanya kepastian ketersediaan air itu memudahkan kita menyusun waktu pergiliran tanaman di wilayah SIMURP," ungkap Bustanul dalam workshop bertema Peranan Petani Muda dalam Pengelolaan Irigasi melalui Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) SIMURP Komponen A Dan B Tahun 2022 di Serpong, Kamis (22/9).
Bustanul menambahkan untuk memperkuat KEP bisa dilakukan dengan 3M, yaitu (Men, Money, Material).
M pertama motivasi dari ketua dan anggotanya, lalu manajemen mengelola administrasi, bisnis, marketing, dan membangun networking atau jejaring kemitraan.
"Kementan juga terus memperkuat kelembagaan ekonomi petani secara Manajamen SIMURP dan Umum, agar KEP yang ada di wilayah SIMURP adalah KEP yang dapat berbisnis, menghasilkan keuntungan yang tinggi sehingga akhirnya kesejahteraan petani Indonesia meningkat," katanya. (rhs/jpnn)