Kementan Dorong Bawang Putih Lokal Masuk Pasar Konsumsi
Upaya tersebut terbukti mampu memacu produksi bawang putih nasional yang sempat stagnan, bahkan merosot selama puluhan tahun sejak 1996 hingga 2017.
Produksi nasional 2017 mencapai 19.510 ton pada 2018 sebesar 39.300 ton atau naik 101 persen serta pada 2019 sebesar 88.817 ton atau naik 126 persen dari tahun sebelumnya.
''Pada 2020 sedikit menurun menjadi 81.805 ton akibat dampak covid-19 dan pemangkasan anggaran. Hasil panen petani tersebut lebih banyak digunakan sebagai calon benih. Namun, sebagian mulai masuk pasar konsumsi,'' ucap Prihasto.
Sementara itu, para 2022, rencana pengembangan bawang putih seluas 1.700 hektare dari anggaran APBN.
Hingga saat ini, para petani bawang putih tetap menanam meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk impor.
Sentra produksi bawang putih tersebar di berbagai daerah. Di antaranya, Temanggung, Wonosobo, Magelang, Batang, Karanganyar, Malang, Tegal, Cianjur, Solok, Kerinci, Tabanan, Bantaeng, hingga Lombok Timur.
Berbagai program pengembangan kawasan, pendampingan, hingga bimbingan teknis untuk petani bawang putih terus dilakukan Kementerian Pertanian bersama dinas pertanian provinsi atau kabupaten.
"Selain aspek budi daya, Kementan mendorong hilirisasi produk bawang putih dalam negeri melalui penumbuhan UMKM olahan, gerakan cinta konsumsi produk petani, hingga kemitraan pemasaran hasil produksi. Tujuannya jelas supaya bawang putih lokal bisa lebih banyak mengisi peluang pasar yang terbuka luas," tandas Prihasto. (mrk/jpnn)