Kementan Dorong Kabupaten Kerinci Kembangkan Agrowisata Kopi
Triyono mengatakan, kopi arabika Sumatera Koerintji juga merupakan produk kopi spesialti dengan kategori limited edition karena dengan nilai skor tinggi, produksinya masih sangat terbatas 3-5 ton per bulan. "Yang jelas, kopi kami juga mendapat anugerah pesona alam yang menawan, diantaranya Puncak Gunung Kerinci, Perbukitan Gunung Tujuh, Kawasan Wisata Rawa Bento, dan hamparan perkebunan kopi," katanya.
Pengembangan Paket Agrowisata
Dengan kondisi tersebut, lanjut dia, wilayahnya menjadi potensi untuk sektor agrowisata kopi. Sejauh ini dia mengaku sudah melakukan kerjasama dengan asosiasi 3808 yang merupakan asosiasi perkumpulan pemandu pendakian Gunung Kerinci.
"Paket agrowisata yang ditawarkan yaitu paket 3 hari 2 malam seharga Rp 1.500.000/pax yang meliputi pendakian Gunung Kerinci pada hari pertama, Pendakian Gunung Tujuh pada hari kedua, dan wisata edukasi Kopi Arabika Sumatera Koerintji pada hari ketiga," katanya.
Menueut Triyono, wisata edukasi ini juga meliputi edukasi budidaya Kopi Arabika Sumatera Koerintji di lahan perkebunan seluas 1 Hektar, proses pemetikan, proses pasca panen, pengolahan biji kopi, hingga edukasi teknik seduh kopi. "Konsep agrowisata tersebut rencananya akan mulai dilaksanakan pada awal tahun 2019," katanya.
Berdasarkan data FAO, luas areal kopi Indonesia mencapai 1,23 juta hektar dengan 1,19 juta diantaranya milik perkebunan rakyat yang memiliki produktivitas 0,6 ton hektar. Seperti diketahui, Kemitraan Pertanian Berkelanjutan Indonesia atau Partnership for Indonesia's Sustainable Agriculture (PISAgro) sudah menyiapkan kurikulum pembelajaran kopi untuk menjamin ketersediaan bahan baku secara berkelanjutan
Program ini merupakan bentuk dukungan dan vokasi pendidikan serta vokasi pelatihan dalam mempersiapkan generasi muda untuk terhubung dengan dunia industri. Sekaligus mendorong generasi muda untuk siap berusaha.(jpnn)