Kementan Dorong Pengembangan Cluster Kawasan Jeruk di Bali
jpnn.com, BALI - Satu lagi komoditas unggulan Kabupaten Bangli Provinsi Bali, yakni jeruk. Komoditas ini memegang peran penting mengangkat perekonomian dan kesejahteraan petani.
Terkait hal ini, Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi mengatakan, pemerintah mendorong pengembangan cluster kawasan jeruk di Bangli, Badung dan Gianyar. Jeruk Siam Kintamani memiliki keunggulan warna kuning, rasa nano nano manis madu dan ada sedikit asam, kulit tebal dan mudah di kupas. Tanaman ini berbuah mulai umur 3 tahun.
“Kami terus mendorong agar lebih giat lagi mempromosikan budidaya jeruk baik skala cluster maupun skala pekarangan. Potensi pasar masih terbuka,” ungkapnya saat berkunjung ke Desa Bayunggede Kecamatan Kintamani, Bangli, Rabu (5/9).
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangli, Wayan Sukartana menjelaskan bahwa luas pertanaman jeruk 5.020 hektare, jenisnya meliputi jeruk siem Kintamani, jeruk Selayar dan Lainnya.
“Sentra utama jeruk tersebar di Kecamatan Kintamani, Bangli dan Tembuku dan Susut. Kini sudah berkembang 15 lokasi wisata agro," ujarnya
“Bulan lalu panen raya dan sekarang masih banyak tanaman berbuah. Sudah berkembang usaha pembibitan dan penangkaran. Pasarnya lokal di sini, hotel dan supermarket,” imbuhnya.
Menurut Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Hortikultura Bali, Wayan Sugiarto mengatakan, Bali memiliki unggulan buah jeruk, salak dan manggis. Bahkan manggis siap diekspor ke China.
“Juga sebagai sentra sayuran cabai, bawang merah, tomat, kubis dan lainnya berada di Bangli, Tabanan dan lainnya,” tuturnya.