Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kementan Dorong Revitaliasi Industri Penggilingan Padi Nasional

Rabu, 22 Juli 2020 – 19:47 WIB
Kementan Dorong Revitaliasi Industri Penggilingan Padi Nasional - JPNN.COM
Mentan Syahrul saat membuka Rapat Koordinasi Komando Strategis Penggilingan Padi (Kostraling) secara teleconference, Rabu (22/7). Foto: Humas Kementan

“Saya selalu mengatakan, Indonesia bisa menang melawan pandemi covid-19 melalui pertanian. Dalam kondisi apapun, semua orang tetap butuh makan. Karena itu, bisnis pertanian, termasuk penggilingan memiliki prospek yang sangat baik. Maka semua penggilingan harus berputar lebih kuat lagi karena hasil pertanian kita tidak hanya dibutuhkan dalam negeri, tetapi juga luar negeri,” tegas Syahrul.

Pada kesempatan yang sama, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) menyambut positif keberadaan Kostraling. Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso menyebutkan Kostraling bisa menjadi wadah bagi para pengusaha penggilingan padi untuk bertemu dengan perbankan dan kelompok penentu kebijakan lainnya.

“Kami harapkan program KUR bisa dinikmati oleh pelaku kecil dan mikro sehingga bisa mempercepat revitalisasi. JIka kita bisa merevitalisasi industri penggilingan beras, maka akan terjadi penurunan kehilangan hasil, serta peningkatan rendemen, efisiensi, dan kualitas beras sehingga pada akhirnya kita bisa meningkatkan produksi beras secara nasional,” tutur Soetarto.

Berdasarkan data Perpadi, saat ini mayoritas pelaku industri penggilingan padi adalah berskala kecil mikro. Pelaku industri penggilingan padi skala mikro memiliki ciri hanya melibatkan satu hingga empat orang tenaga kerja, sementara pelaku skala kecil melibatkan 5 - 19 tenaga kerja.

“Industri penggilingan padi nasional sebagian besar masih diisi pelaku skala kecil dan mikro. Manajemen mereka masih lemah. Untuk itu diperlukan revitalisasi terhadap manajemen, konfigurasi, dan kelengkapannya. Industri ini juga membutuhkan permodalan dan akses pasar yang terintegrasi,” terang Soetarto.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mendorong Kostraling sebagai jembatan antara produksi petani padi dan konsumen.

“Rakor ini diselenggarakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di lapangan. Program Kostraling sudah berjalan selama 6 bulan. Dengan adanya KUR, kita harapkan gerak Kostraling bisa lebih lagi sehingga hasil panen ke depannya bisa diserap oleh Kostraling,” sebutnya.

Suwandi menyebutkan subsektor tanaman pangan memiliki realisasi penyerapan KUR terbesar hingga 18 Juli 2020.

Kementan terus berupaya meningkatkan produksi beras nasional, baik secara kualitas maupun kuantitas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close