Kementan Dukung Peningkatan Produksi Cabai di Kepulauan Riau
Untuk daerah-daerah di luar sentra produksi cabai dan daerah perbatasan seperti di Batam, Kementerian Pertanian terus menggenjot produksi komoditas sayuran agar tidak selalu tergantung dari pasokan dari luar daerah atau negara perbatasan.
Total produksi cabai di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2017 sebesar 3.005 ton. Produksi cabai besar sebesar 1.944 ton dan cabai rawit sebesar 1.061 ton. Diperkirakan produksi cabai saat ini di Kepulauan Riau masih kurang karena masih ada pasokan dari Jawa, sehingga peluang agribisnis cabai bagi petani masih sangat menjanjikan, terutama harga di tingkat petani saat ini untuk cabai merah keriting berkisar Rp 27.000 – 35.000 / kg.
Lokasi pertanaman cabai di Kepulauan Riau hampir tersebar di semua wilayah kabupaten/kota, namun daerah penghasil cabai terbesar terdapat di Kabupaten Bintan dan Kota Batam. Terhitung selama 2 tahun terakhir (2017 – 2018), Ditjen Hortikultura telah melakukan pengembangan kawasan cabai di Kepulauan Riau seluas 115 hektare. Tahun 2019 akan dialokasikan pengembangan kawasan cabai sebesar 80 ha.
Harapannya, kawasan cabai di Kota Batam semakin luas, produksinya meningkat dan bisa menjadi _buffer zone_ untuk Kepulauan Riau. Target ke depan adalah mampu mengisi pasar ekspor ke luar negeri mengingat lokasinya yang sangat strategis berbatasan langsung dengan negara Singapura.
"Pengembangan cabai akan terus ditingkatkan untuk pemenuhan kebutuhan Kepri. Prospek ke depannya setelah tercukupi adalah membidik pasar ekspor cabai", tutup Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Riau, Muhammad Izhar.(jpnn)