Kementan Gaungkan Genta Organik di Kaltim Lewat Sekolah Lapang
"Pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah itu petani bisa buat sendiri asalkan ada kemauan. Artinya, untuk menyuburkan tanah tidak ada alasan, karena pupuk mahal kita hanya diam. Proses penyuburan tanah, peningkatan produktivitas, dan produksi harus terus kita lakukan," ujar Dedi.
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru selaku UPT dari BPPSDMP Kementan bersama UPTD BPPSDMP Sempaja, Kalimantan Timur (Kaltim) berkoordinasi dalam rangka pelaksanaan SL dalam waktu dekat ini.
Bertemu di ruang pertemuan UPTD BPPSDMP Sempaja, Kaltim, Kepala SMK-PPN Banjarbaru Budi Santoso meyarankan agar kegiatan SL kiranya segera dilaksanakan agar para petani yang nantinya menjadi peserta SL dapat segera mengimplementasikan genta organik.
"Sehingga manfaatnya bisa dirasakan petani sebagai solusi atas kelangkaan pupuk dan mahalnya harganya pupuk," kata Budi, Senin (20/2).
Menyambut arahan dari Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Kepala UPTD BPPSDMP Sempaja Ida membeberkan akan segera melaksanakan sekolah lapang pada bulan April 2023. Setelah selesai panen di calon lokasi SL.
Di mana sebelumnya pada bulan Maret akan diagendakan sosialisasi dan rembug tani.
“Lokasi SL ada di dua titik, yaitu di BPP Mitra Tani Sambutan Jalan H Jumadi RT 15 No.02, Kelurahan Makroman Kota Samarinda dan di BPP Anggana Jalan Provinsi Desa Sungai Mariam, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara,” Kata Ida.
Sekolah lapang merupakan proses pembelajaran nonformal bagi petani untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam mengenali potensi, menyusun rencana usaha identifikasi dan mengatasi permasalahan, mengambil keputusan dan menerapkan teknologi yang sesuai dengan sumber daya yang ada secara sinergis dan berwawasan lingkungan sehingga usaha tani lebih efisien berproduktifitas tinggi dan berkelanjutan. (rhs/jpnn)