Kementan Sebut Alsintan Dorong Transformasi Perkebunan Tradisional ke Modern
jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan transformasi perkebunan tradisional ke modern melalui perkebunan presisi, mekanisasi, dan digitalisasi.
Sebab, perkebunan menjadi salah satu penyokong devisa negara dengan nilai ekspor yang cukup tinggi.
Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam mengatakan akselerasi pengembangan komoditas dari hulu ke hilir menjadi agenda prioritas yang harus diwujudkan melalui konsep pembangunan subsektor perkebunan yang terkonsolidatif dan integrativ.
Adapun konsep pembangunan subsektor di antaranya mengembangkan kawasan perkebunan secara terpadu melalui peningkatan dan pengembangan infrastruktur pertanian, pemanfaatan inovasi teknologi produksi maju tepat guna, pengembangan SDM dan kelembagaan petani untuk meningkatkan produksi.
“Salah satu programnya adalah dengan mendorong pemanfaatan alat mesin pertanian (alsintan) untuk pekebun,” kata Andi Nur Alam Syah saat webinar Dukungan Alsintan dalam Modernisasi Pertanian di Jakarta, Rabu (27/7).
Dirjen termuda itu mencontohkan, saat bertemu dengan asosiasi gula, ternyata mereka mengeluhkan kewalahan tenaga kerja untuk pengolahan lahan dan panen.
Karena itu, pemerintah seperti selalu diungkapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk mendorong pemanfaatan alsintan dalam usaha tani secara maju, mandiri, dan modern.
“Namun dengan kian terbatasnya anggaran pemerintah dari Tahun 2015 yang mencapai Rp 3,5 triliun kini hanya sekitar Rp 300-400 miliar,” beber Nur Alam.