Kenali Cedera Olahraga dan Pastikan Ditangani oleh Ahlinya
jpnn.com, JAKARTA - Proses pembedahan secara invasif pada Cedera Olahraga bisa saja dilakukan. Cedera olahraga terjadi selama berolahraga atau saat berpartisipasi dalam olahraga. Anak-anak punya risiko lebih tinggi untuk jenis cedera ini, tetapi orang dewasa juga bisa mengalaminya.
Kol (R) Mr. Vejayan Rajoo, Ahli Bedah Ortopedi (Dengan spesialisasi Khusus Dalam Kedokteran Olahraga) mengatakan, beberapa tahun belakangan banyak pasien yang telah berkonsultasi untuk cedera olahraga. Bahkan angkanya dari sekitar 300 pasien, 50% dari pasien mengalami cedera olahraga. Sebagian besar cedera adalah cedera lutut, terutama ACL, robekan ligamen dan robekan meniskus.
Dari beberapa kasus yang ditangani Dokter Vejayan, saat ini ia melakukan operasi minim invasif melalui lubang kunci. Hal ini mengurangi risiko komplikasi dibandingkan dengan operasi terbuka.
Hal yang dirasakan misalnya lutut akan menjadi lemah, jadi sangat penting untuk melakukan rehabilitasi dan prosedur cedera ini.
Jika ada ligamen robek, Dokter Vejayan merekonstruksi ligament. Itu berarti mengambil ligamen dari pasien atau mengambil dari ligamen donor dan kemudian memasukkan ke dalam lutut dan memperbaikinya.
Ligamentum donor biasanya diambil dari orang yang sudah meninggal dan harus membelinya secara legal dari Amerika Serikat atau bisa mengambilnya dari pasien.
Pasien memiliki tendon ekstra seperti tendon hamstring atau tendon patella, sehingga dapat mengambil bagian darinya karena tendon dapat pulih kembali, dan dapat memasukkannya ke dalam ligamen lutut. Dalam operasi apa pun, risiko utamanya adalah infeksi.
Infeksi terjadi, karena luka yang terbuka sehingga membuat bakteri mengekspos luka.