Kenikmatan Para TKI Bekerja di Masjidilharam
Gaji Dikirim Semua, Hidup dengan CeperanSabtu, 02 April 2011 – 08:08 WIB
Begitu juga Hidayat Nur, TKI asal Bandung. "Ah, kamu tahu aja," ungkapnya ketika ditebak bahwa dirinya hidup di Makkah dengan murni uang ceperan. Sementara itu, semua uang gajinya dikirim ke kampungnya.
Pria dengan logat Sunda sangat kental itu mengungkapkan, Masjidilharam memang menjadi salah satu tempat favorit TKI yang bekerja di Arab Saudi. Namun, nasib jualah yang kemudian mengantarkan para TKI tersebut bekerja di kawasan Kakbah atau tidak.
Selain banyak sedekah di luar gaji dan beban pekerjaan ringan, para TKI di Masjidilharam tak perlu menghadapi majikan yang doyan memukul. Semua tahu, banyak TKI "terutama perempuan" yang bekerja di wilayah domestik (rumah tangga) di Saudi yang menjadi korban penganiayaan.
Durasi bekerja juga jelas, hanya delapan jam per hari. Kecuali bila musim haji tiba atau bulan Ramadan datang, mereka bisa bekerja sampai dua belas jam. Itu pun pasti ada uang lembur yang juga jelas hitungannya, tidak diakal-akali.