Kepala Daerah Berhasil jika Menghadirkan Keadilan Sosial
jpnn.com, JAKARTA - Aksi yang digelar Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) dan Serikat Becak Jakarta (Sebaja) di depan Balai Kota Jakarta, Senin (23/7) meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tetap membenahi Jakarta karena selama sembilan bulan memimpin banyak mengeluarkan kebijakan prorakyat kecil. Hal ini menandakan keadilan sosial di Jakarta mulai dirasakan oleh warga.
Senator atau Anggota DPD RI DKI Jakarta mengungkapkan kunci keberhasilan seorang kepala daerah dalam memimpin dan mengelola sebuah daerah adalah menghadirkan keadilan sosial terutama bagi warga yang terpinggirkan baik secara ekonomi, sosial, politik, dan budaya.
“Di kampung-kampung Jakarta sekarang ini terjadi perubahan besar. Dulu, kampung kota dan warganya dianggap masalah pembangunan dan selalu dibayangi ancaman penggusuran. Tetapi kini, impelementasi sila kelima Pancasila hadir di kampung-kampung kota Jakarta. Kampung kota ini ditata fisiknya dan warganya diberdayakan. Kini mereka menjadi bagian penting dari pembangunan Jakarta,” ujar Fahira Idris di sela-sela menyosialisasikan Empat Pilar MPR RI yaitu Pancasila, UUD NRI Tahun 1945; NKRI; dan Bhinneka Tunggal Ika, di Kawasan Kalideras, Jakarta Barat.
Menurut Fahira, walau sila-sila dalam Pancasila harus diamalkan seluruh rakyat Indonesia dalam perbuatan dan tindakan sehari-hari, tetapi dampaknya akan sangat terasa jika seorang pemimpin mulai dari Pusat hingga Daerah menjadi yang terdepan mengamalkannya. Ini karena pemimpin lebih mempunyai kekuatan dan sumberdaya untuk menegakan sila dan nilai Pancasila dibanding warga negara biasa.
“Persoalan terbesar bangsa ini termasuk Jakarta adalah keadilan sosial akibat kesenjangan atau ketimpangan yang begitu curam antara si kaya dan si miskin. Cara mengatasinya adalah amalkan sila ke lima Pancasila secara konsisten. Niscaya kesenjangan ini akan semakin kecil dan ini yang sekarang sedang diupayakan terjadi di Jakarta,” papar Ketua Komite III DPD RI ini.
Tidak hanya keadilan sosial dari sisi sosial dan ekonomi saja yang saat ini sedang diwujudkan, tetapi juga keadilan sosial dari sisi budaya. Budaya dan seni betawi yang merupakan akar, jati diri dan khazanah kota Jakarta, saat ini lebih mendapat perhatian dan semakin semarak dirayakan di Jakarta.(fri/jpnn)