Kepala Sekolah Australia Sering Jadi Sasaran Kemarahan Orang Tua Murid
"Masyarakat sekarang tidak lagi memiliki kepercayaan terhadap institusi sekolah dan karenanya mereka memiliki tingkat kegelisahan yang tinggi yang disebabkan karena kebijakan pendidikan pemerintah seperti hasil NAPLAN, dan itu memicu banyak kemarahan di dalam masyarakat. Banyak juga orang tua yang saat ini sangat khawatir mengenai masa depan mereka dan emosi itu berpotensi disalurkan kepada kepala sekolah - dan saya menduga para guru juga mengalami hal yang sama, meski saya tidak memiliki data pastinya," kata Riley.
Sementara Lila Mularczyk, seorang kepala sekolah dari sebuah sekolah menengah atas di Australia mengaku saat ini tugas sebagai seorang pengajar sangat berat.
"Saya menyadari banyak insiden yang dialami para kepala sekolah yang secara fisik menjadi sasaran kekerasan oleh orang tua yang menuntut agar suara mereka didengarkan dan banyak dalam kasus tertentu dimana orang tua tidak bisa bekerjasama biasanya mereka akan sangat jahat, agresif dan memaki kepala sekolah," tutur Mularczyk.
Mularczyk juga mengaku berdasarkan pemantauannya ada banyak alasan mengapa orang tua melampiaskan frustasi mereka kepada staf di sekolah.
"Mereka pasti menginginkan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Banyak juga orang tua yang tidak menguasai cara yang santun dalam mengungkapkan pendapatnya atau mereka semata berusaha melindungi anak-anak mereka dari masalah yang dihadapi. Menurut saya kasus gangguan kejiwaan warga juga sedang meningkat," katanya.
"Sementara dari kacamata anak-anak, hal ini sangat disayangkan anak-anak melihat orang tua sebagai pelaku utama perilaku tidak elok ini, atau sebagai orang dewasa yang menunjukkan jenis perilaku demikian dan itu merupakan contoh yang sangat buruk bagi anak-anak dalam menyelesaikan masalah atau berbicara dengan orang lain,"
Sementara itu Sharon Saitlik, Kepala Sekolah dari Sekolah Dasar Victoria mengaku beban kerja yang sangat besar juga menambah tekanan pada mereka.
"Kami diharapkan bisa melakukan segalanya dan melayani semua. Sementara kami juga harus melakukan pekerjaan administrasi, harus menjadi pemimpin diberbagai bidang baik teknik, kebudayaan, pendidikan, manusia serta simbol sopan santun. Jadi pekerjaan kami sangat kompleks dan itu membuat terkadang sangat membebani,"