Kereta Cepat Bandara Soetta Diperpanjang ke Halim
Hanya 30 Menit, Bebas MacetSesuai dengan program MP3EI yang ditetapkan pemerintah, Kereta Bandara ini dibangun untuk meningkatkan aksesibilitas dari dan ke Bandara Soekarno Hatta yang saat ini hanya bergantung pada jalan darat lewat tol Sedyatmo dan jalan non tol Kalideres.
Saat ini waktu tempuh melalui jalan dari dan menuju ke Bandara Soekarno Hatta bisa memakan waktu rata-rata satu sampai tiga jam. Diharapkan, dengan Kereta Bandara Ekspress jarak sepanjang 33,8 kilometer ini bisa ditempuh kurang lebih 30 menit. Sebab, akses kereta ini bebas dari macet yang saat ini masih menjadi momok di ibukota.
Salah satu alasan dikebutnya pembangunan moda trasnportasi ini adalah pertumbuhan penumpang pesawat di bandara yang naik lebih dari 19 persen setiap tahun. Sebelumnya, Senior General Manager PT Angkasa Pura II, Bram Bharoto Tjiptadi, mengatakan, nanti ada tiga moda transportasi umum masal yang bias diakses di Bandara.
"Pertumbuhan penumpang yang pesat memang harus dibarengi dengan pembangunan infrastruktur," kata Bram Bharoto.
Tiga model transportasi umum masal itu berupa kereta dengan tiga spesifikasi berbeda. Yaitu, kereta cepat (ekspres), kereta reguler, dan kereta antarterminal di bandara (lihat grafis).
Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan uji coba kereta Bandara Ekspres akan dilakukan pada akhir tahun 2014. Uji coba bakal digelar setelah proyek rel ganda (double track) selesai dibangun.
”Kami masih menghadapi kendala pada pembebasan lahan. Salah satu daerah yang masih menyisakan masalah pembebasan lahan adalah di wilayah Tanah Tinggi, Tangerang,” tuturnya. Dikatakan, masih ada sebagian masyarakat yang belum rela tanahnya dipergunakan untuk pembangunan rel kereta bandara.
Diketahui, saat ini, Bandara Soekarno-Hatta merupakan salah satu bandara tersibuk di Asia Pasifik. Berdasarkan data Airport Council International tahun 2013, Bandara Soekarno-Hatta menduduki peringkat ke-10 dengan jumlah pergerakan mencapai lebih dari 80 juta penumpang. (tir)