Kereta Hijau
Oleh Dahlan IskanBegitu sering kereta ekonomi ini berhenti. Setiap kali kereta cepat lewat hati Robert seperti teriris. Banyak sekali kereta cepat melewati kami. Hati Robert pun teriris-iris.
Saya lantas memikirkan rencana rahasia. Untuk menyenangkannya. Semoga ada ide.
Malam itu saya bisa tidur nyenyak. Bangun-bangun kepala saya pening. Terlalu dingin di arah kepala. Itu karena posisi kepala saya dekat jendela kaca. Udara di luar lagi dingin sekali.
Dari cahaya fajar saya melihat salju di kanan kiri kereta, padahal ini baru pertengahan Oktober 2019. Saya lihat Robert masih tidur.
Demikian juga dua penumpang di tempat tidur seberang. Posisi kepala mereka sama: kebalikan dari saya. Ternyata saya salah memposisikan kepala di dekat jendela.
Ufuk timur kian terang. Salju kian jelas. Gunung-gunung bersalju semua. Demikian juga lembahnya. Pinggir danaunya. Tepi sungainya.
Tidak terlihat lagi gurun. Kami sudah 20 jam di kereta.
Ternyata ini sudah wilayah Provinsi Gansu. Baru saja meninggalkan Provinsi Xinjiang.