Keris Bertuah dari Penjaga Makam, Ada Lambang Golkar
Muzhar lalu tersenyum melihat gelagat saya, tidak percaya. Memang, aneh juga, kalau memang itu “keris Golkar”, harusnya ada pita di bawahnya bertuliskan “Golongan Karya”. Tapi, murni kombinasi beringin, padi, dan kapas.
Lantas apa itu kebetulan?
“Entahlah,” jawab Muzhar singkat. Ia kembali tersenyum.
Dari penuturannya, awalnya ia juga tidak tahu, di Bungkul keris ada lambang Golkar. Ia membeli dari seorang penjaga makam. Dengan mahar Rp 25 juta, keris itu masih dilamuri karat. Motifnya tak ada yang terlihat. Bentuknya juga. Tidak lebih istimewa dari bilah besi, buat gali tanah.
Sampai akhirnya ia memutuskan untuk membersihkannya. Dan, alangkah terkejutnya Muzhar setelah mendapati lambang Golkar di tubuh keris itu.
Tak mudah mendapat keris itu. Muzhar juga harus melewati masa-masa penantian yang panjang, hingga akhirnya pemegang keris berubah pikiran. “Saya beli di Mamiq Salam, beliau yang menjaga makam Selaparang,” bebernya.
Jika keris itu berumur ribuan tahun, maka sungguh hebat sang Empu. Itu tentu pembuktian besar, ramalannya terbukti. Hebatnya lagi, terbukti setelah ribuan tahun, kemudian. Lambang yang diukir, pada Bungkul Keris, kini jadi simbol sebuah partai besar dan tertua di zamannya.
“Itu mungkin kelebihan orang-orang terdahulu, di banding manusia-manusia di zaman sekarang yang lebih banyak menggunakan logika daripada kesucian hati,” tegasnya.