Keseharian Busyro, sang Ketua KPK Baru di Mata Kolega dan Keluarga
Tolak Pakai Pengawalan karena Merasa seperti AmbulansSabtu, 27 November 2010 – 07:18 WIB
Busyro memang salah seorang pimpinan KY yang paling rajin. Pimpinan lainnya sering absen dengan beragam alasan. Di antaranya, sibuk menjadi "dosen terbang", ada urusan di daerah, dan mengisi beragam seminar hukum. Busyro termasuk pimpinan KY yang hampir tiap hari berada di ruangannya, lantai lima gedung KY. Sekretaris Ketua KY Elza Faiz benar-benar merasakan kesederhanaan Busyro. Menurut dia, kendati menjadi "bos" di KY, Busyro tidak pernah sok-ngebos. Dia tidak rewel, tidak suka marah-marah, apalagi reaktif setiap menghadapi kesalahan bawahannya.
Busyro juga tidak terlalu berlagak elite. Elza menceritakan, suatu ketika dirinya pernah diajak makan oleh pimpinannya itu ke sebuah rumah makan Arab tak jauh dari gedung KY. Maklum, Busyro memang penggemar berat nasi kebuli. Namun, karena restoran terlalu ramai, mereka urung makan makanan khas Timur Tengah itu. Busyro menyerah. Dia lantas mempersilakan Elza memilih menu makan malam.
Agak takut-takut, Elza yang arek Gresik itu menawari Busyro soto Lamongan. "Lho, kenapa enggak? Memangnya saya alergi soto? Soto Lamongan enak juga kok, ayo," ujar Elza menuturkan perkataan Busyro. Masalahnya, kata Elza, makanan berkuah itu tidak dijajakan di restoran. Soto Lamongan digelar di lapak pedagang kaki lima kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Ternyata, Busyro juga tidak mempermasalahkan.