Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Keseharian Busyro, sang Ketua KPK Baru di Mata Kolega dan Keluarga

Tolak Pakai Pengawalan karena Merasa seperti Ambulans

Sabtu, 27 November 2010 – 07:18 WIB
Keseharian Busyro, sang Ketua KPK Baru di Mata Kolega dan Keluarga - JPNN.COM
Ruang Kerja Busyro: Wartawan berkesempatan melihat ruang kerja Pimpinan KPK terpilih Busyro Muqodas di KPK, Jakarta, Jumat(26/11). Busyro terpilih menggantikan Antasari Azhar untuk masa jabatan satu tahun. FOTO: NICK HANOATUBUN/RM

Kesederhanaan Busyro juga tampak dari kebiasaannya. Penumpang mobil dinas RI 61 itu sangat jarang menggunakan jasa voorrijders alias patwal (patroli dan pengawalan) untuk membelah kemacetan lalu lintas Jakarta. Pernah, kata Elza, dia semobil bersama Busyro dalam perjalanan ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang. Kebetulan, mobil yang digunakan adalah Camry 2.400 cc berpelat nomor RI 61. Elza kaget karena mobil tersebut tanpa pengawal satu pun, apalagi voorrijders.

Padahal, mobil dinas tersebut benar-benar berhenti karena macet total. Sebelum Elza sempat bertanya, sebuah mobil ambulans kebetulan lewat dengan suara sirene yang keras. "Apa bedanya pengawalan sama mobil ambulans?" tanya Busyro kepada Elza.  Elza menggeleng. "Sama-sama ada tulit-tulit (suara sirene, Red). Kamu mau naik mobil pakai tulit-tulit kayak ambulans?" kelakarnya. Keduanya pun tergelak.

Soal memilih mobil dinas pun ada ceritanya. Salah satu orang dekat Busyro menuturkan, Busyro tak pernah "rewel" soal mobil dinas. Awalnya, dia enggan meminta jatah mobil dinas sedan Toyota Camry 3.000 cc. Dia lebih sreg menggunakan mobil dinas KY yang lebih sederhana, yakni Toyota Kijang Innova. Namun, pilihannya itu justru mempersulit Busyro setiap bertandang ke Istana. Sebab, protokoler hanya bisa mempersilakan masuk mobil dinas resmi milik para pejabat setingkat menteri. Akibatnya, mobil Kijang Innova diparkir agak jauh dan Busyro harus rela berjalan kaki.

Lambat laun, Busyro pun luluh. Dia akhirnya mau menerima jatah mobil dinas. Tapi, dia mengajukan syarat. Dia emoh menggunakan Camry 3.000 cc milik umumnya menteri. Dia meminta mobil dengan volume silinder yang lebih rendah, yakni 2.400 cc. "Biar hemat bahan bakar," kata orang dekat Busyro itu. Busyro juga dikenal sebagai orang yang tak mau mencampuradukkan urusan negara dan pribadi. Karena itu, dia menempatkan satu mobilnya di rumah dinas di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat. Untuk urusan pribadi, mobilnya cukup sederhana. Yakni, Toyota Avanza.

Meski menjadi pejabat negara saat dipercaya memimpin Komisi Yudisial (KY), Busyro Muqoddas dikenal para koleganya sebagai sosok yang sederhana. Apakah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close