Ketahui Bahaya Tidur Masih Memakai Lensa Kontak
jpnn.com - Saat ini pemakaian lensa kontak kini makin menjamur sebagai salah satu alat bantu penglihatan. Ketika kacamata dirasa kurang praktis, lensa kontak pun menjadi alternatif untuk mengatasi gangguan penglihatan. Bahkan bagi sebagian orang lensa kontak juga dapat mewujudkan harapan bagi penggunanya yang ingin memiliki warna mata yang indah karena warnanya dapat disesuaikan sesuai keinginan.
Saking umumnya, sebagian pengguna bahkan tidur dengan lensa kontak yang dipakainya. Lalu apa efeknya jika sering tidur tanpa melepas lensa kontak?
Risiko jika tidur pakai lensa kontak
Bila lensa kontak digunakan sesuai aturan, alat bantu ini sebenarnya efektif dan aman untuk memperbaiki penurunan penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, atau silinder (astigmatisme). Namun, sayangnya banyak orang yang bersikap abai dalam penggunaan dan perawatannya. Akibatnya, risiko infeksi dan masalah lainnya pun meningkat.
Salah satu kebiasaan buruk yang kerap dilakukan para pengguna lensa kontak adalah tidur tanpa melepas lensa kontak. Mungkin terdengar sepele, tetapi memakai lensa kontak dalam jangka waktu panjang bahkan hingga tidur dapat menimbulkan bahaya.
Tidur dengan menggunakan lensa kontak jenis apa pun bisa meningkatkan risiko infeksi mata enam hingga delapan kali lipat lebih besar. Meskipun kini sudah tersedia pilihan lensa kontak yang dapat digunakan untuk waktu lama termasuk saat tidur (extended wear contact lens), tetapi American Academy of Ophthalmology (AAO) menyatakan bahwa tetap ada risiko infeksi tersebut tetap bila digunakan saat tidur.
Infeksi tersebut umumnya menyerang kornea, salah satu bagian mata yang erat kaitannya dengan lensa kontak. Infeksi pada kornea atau disebut keratitis akibat penggunaan lensa kontak dapat disebabkan oleh banyak penyebab, seperti virus, bakteri, hingga jamur. Jenis yang cukup sering terjadi adalah microbial keratitis.
Penyakit ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami mata merah, nyeri, bengkak di kelopak mata, berair, penglihatan kabur, dan mengeluarkan cairan kuning kehijauan.