Ketahuilah, 3 Kemungkinan Penyebab Pasien Sembuh Covid-19 Kembali Terinfeksi
jpnn.com, MEDAN - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Utara (Sumut) mengemukakan pasien positif COVID-19 yang sudah sembuh bisa saja kembali terinfeksi dan dinyatakan positif atau yang disebut juga dengan reinfeksi atau reaktivasi.
Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Sumatera Utara Aris Yudhariansyah di Medan, Kamis, mengatakan meskipun langka, ada beberapa kemungkinan penyebab reinfeksi.
Kemungkinan pertama, hasil negatif "palsu" tes swab yang berasal dari pengambilan spesimen sampel lendir yang kurang cukup ataupun hasil positif "palsu" yang berasal dari spesimen yang mengandung virus tidak aktif.
Kemungkinan kedua, virus yang masih tersisa dalam pasien sembuh aktif kembali. Hal ini bisa terjadi karena pertahanan tubuh pasien yang masih lemah, sehingga virus bisa memperbanyak diri kembali.
Bila ini terjadi, biasanya gejala yang ditimbulkan jauh lebih ringan dan transmisi orang ke orang kemungkinan kecil terjadinya.
"Untuk itu, kami tekankan kembali pembatasan aktivitas sosial secara masif masih harus kita lakukan dengan ketat. Bahkan, beberapa negara yang berhasil menghentikan puncak pertambahan kasus seperti Korea dan Tiongkok, juga masih mengalami kemunculan kasus. Meskipun sudah tidak banyak," katanya.
Terakhir, lanjutnya, reinfeksi juga bisa terjadi lagi karena kemungkinan pasien sembuh terpapar virus dengan tipe lain.
Berdasarkan penelitian, saat ini diketahui terdapat tiga virus SARS-CoV-2.
Ada kemungkinan memori kekebalan tidak akan berjalan pada pasien yang sembuh dari virus pertama, karena sistem imun tidak mampu mengenal tipe virus yang baru.(Antara/jpnn)