Ketahuilah, 40 Persen Petahana Tumbang
Dia mencontohkan daerah dengan kondisi calon tunggal. Sembilan petahana yang kembali unggul tidak otomatis menunjukkan bahwa publik puas atas kinerja yang bersangkutan.
Tetapi, tidak ada alternatif pilihan lain. Di Buton, misalnya, meski berada di balik jeruji besi, pada akhirnya petahana tetap unggul karena tidak ada pilihan lain.
Titi pun meminta partai politik bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Yaitu, menyodorkan calon-calon yang berkualitas.
’’Selain publik, kinerja petahana harus dievaluasi partai. Kalau kinerja tidak baik, ya jangan dimajukan lagi,’’ terangnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPR Zainudin Amali menilai banyak faktor yang mengakibatkan petahana kembali merebut suara rakyat.
’’Salah satunya, rakyat masih suka dengan sosok petahana,’’ ungkapnya saat dihubungi Jawa Pos kemarin.
Menurut dia, masyarakat puas melihat kinerjanya selama lima tahun menjabat sehingga memilih lagi kepala daerah yang mencalonkan diri.
Dengan memilih calon incumbent tersebut, masyarakat berharap program yang sudah dirancang bisa dilanjutkan agar manfaatnya makin terasa.