Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ketemu Lokasi PLTA Berkelas Emas, Kelelahan Lunas

Jumat, 19 Agustus 2011 – 03:13 WIB
Ketemu Lokasi PLTA Berkelas Emas, Kelelahan Lunas - JPNN.COM
KERAMAHAN PAPUA: Dahlan Iskan saat berkumpul dan bercanda dengan warga Wamena, Papua. Foto: PLN for Jawa Pos
Yang membuat perjalanan ini juga asyik adalah suhu udara yang sejuk. Seperti di Eropa pada bulan Oktober. Hampir sepanjang tahun Tuhan memberikan AC secara gratis. Siang dan malam. Tidak pilih kasih: manusia, sungai-sungai, gunung-gunung, babi-babi, beserta aneka tanaman di seluruh Wamena. Karena itu, tidak ada hotel atau rumah yang pasang AC.

Ketinggian Wamena yang 1.700 meter di atas laut membuatnya sejuk sepanjang tahun. Sejuk yang nyaman karena humidity yang cukup. Tidak seperti dingin di Eropa yang amat kering yang sering membuat bibir pecah berdarah.

Lebih sedikit dari pukul 11.00, kami sudah tiba di lokasi yang diimpikan. Yakni, satu lokasi yang aliran sungainya menyempit. Kanan-kirinya gunung yang tinggi dan tebingnya terjal. Aliran airnya sangat deras pertanda di hilirnya masih sangat curam. Adanya belokan setelah tebing yang sempit itu sungguh ideal. Gambaran seperti itulah yang sangat cocok untuk sebuah hydro-power. Syarat-syarat untuk dibangunnya PLTA terpenuhi semua. Inilah lokasi yang dikategorikan berkelas emas.

Bersama penduduk setempat, tua-muda, anak-anak dan remaja, gadis-gadis dan ibunya, kami duduk di lereng bukit itu menghadap ke arah lembah aliran sungai. Kelelahan seperti terbayar lunas. Kami sangat menikmati pemandangan sambil beristirahat. Hanya Nur Pamudji, direktur energi primer PLN, yang selama istirahat satu jam itu tetap berdiri. Sebagai pendaki gunung yang andal, dia memberitahukan resep ini: jangan istirahat sampai duduk atau berbaring! Itu akan membuat perjalanan berikutnya lebih berat. Dia tahu, kami tidak boleh lengah karena masih harus kembali menyusuri jalan pulang yang sama beratnya.

HUJAN turun sepanjang malam di Wamena. Sambil makan sahur di pedalaman Papua yang dingin itu, saya mengkhawatirkan gagalnya acara penting keesokan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close