Ketika Balerina Dunia Juliet Burnett Berbagi Ilmu di Tepian Ciliwung
Kendati sangat mengagumi sang paman, sampai menginjak usia remaja Juliet belum sepenuhnya mengerti akan bakat seni turunannya. Dia baru menyadarinya ketika memutuskan untuk belajar tari golek di Solo pada 2012.
Saat itulah pikirannya terbuka bahwa tari yang biasa ditampilkan almarhumah neneknya dengan tari balet yang dia tekuni sangat mirip. Keduanya sama-sama berasal dari budaya keluarga kerajaan. Dua-duanya juga ditampilkan untuk menunjukkan keanggunan dengan gerak-gerak tertentu.
Semua kenangan itu, semua pertautan emosionalnya dengan negeri asal sang ibunda, membuatnya bermimpi bisa menghabiskan masa tua di Indonesia. Dia mengaku sangat menyukai budaya Indonesia, terutama lingkungan tempat mendiang pamannya di Depok. "Terutama tempenya. Saya bisa menghabiskan banyak tempe," katanya, lantas terkekeh.
Tapi, itu nanti. Saat ini Juliet masih berencana mengejar karir di Eropa bersama keluarga kecilnya. "Kalau suatu hari takdir saya membawa saya ke sini, tentu saya akan sangat senang," ujar dia.
Semua impian dan upaya tersebut turut membuat kedua orang tuanya bangga. Kenangan saat Juliet kecil pentas balet di depan Rendra seakan kembali membayang saat sang putri membagikan ilmu di tepian Ciliwung.
"Seandainya Mas Willy masih hidup, dia pasti bangga melihat ponakannya bisa berkarya di Indonesia," ujar Widyas, yang ikut mendampingi buah hatinya saat mengajar di sanggar. (*/c11/ttg)