Ketika Jepang Diguncang Gempa, Fitri Langsung Lari
Fitri menjelaskan, tim riset Katsumi berfokus bekerja di laboratorium. Tidak sampai ikut terjun ke titik kerusakan fasilitas nuklir di Fukushima.
’’Apalagi, tidak sembarang orang bisa ke sana (Fukushima),’’ imbuhnya.
Perempuan kelahiran Garut, 28 Juni 1978, itu mendapat tugas spesial dari Katsumi.
Yakni, mencari formulasi jitu untuk membuat baju tahan radiasi nuklir berbasis nano karbon. Baju tersebut sangat penting untuk penanganan kerusakan fasilitas nuklir di Fukushima.
Sejak awal kuliah di Chiba University, ibu M. Ilham, 14, itu memang concern di bidang nano karbon.
Maka, ketika riset mulai berjalan, dia langsung meneliti beberapa bahan untuk baju tahan radiasi nuklir.
’’Di antaranya, saya pilih bahan baju dari perak, emas, gadolinium (logam putih, Red), dan cadmium,’’ katanya.
Fitri lalu mengolah logam-logam itu sehingga menjadi ukuran nano (partikel nano). Kemudian, partikel nano yang dihasilkan diolah kembali dan dicampur dengan material kain.