Ketika Tiada Salat Jumat di Masjid Paling Besar se-Asia Tenggara
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah umat muslim masih tampak mendatangi Masjid Istiqlal Jakarta Pusat jelang memasuki waktu salat Jumat, siang tadi.
Sayang, mereka yang tak mengetahui ada pengumuman soal peniadaan jumatan di masjid dengan kapasitan sekitar 200.000 jemaah itu, harus balik kanan mencari tempat lain untuk tetap menunaikan kewajiban. Ada juga yang bertahan dan hanya menunaikan salat zuhur tak berjemaah.
Memang imbaun telah keluar dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Majelis Ulama Indonesia. Untuk daerah yang telah rawan terjangkiti Covid-19, pelaksanaan ibadahnya di rumah untuk menghindari mudarat dari virus corona jenis baru itu.
Pihak Masjid Istiqlal juga sejatinya sudah mengeluarkan pernyataan bahwa pelaksanaan salat Jumat ditiadakan hingga dua pekan ke depan, menyusul penyebaran Covid-19 di Indonesia, terutama di Jakarta.
Humas Masjid Istiqlal Abu Hurairah mengatakan, pihaknya terus memberikan imbauan kepada umat muslim terkait pelaksanaan salat Jumat. Pihak Istiqlal mengingatkan bahwa pelaksanaan ditiadakan di masjid terbesar se-Asia Tenggara itu.
"Masih ada (yang datang), tetapi jumlahnya tidak begitu signifikan. Sudah kami imbau sebelum masuk masjid bahwa salat Jumat tidak ada. Hanya bisa salat fardu, tetapi tidak berjemaah," terang Abu Hurairah dalam pesan singkatnya.
Abu Hurairah melanjutkan, pihak Istiqlal bakal terus menerangkan soal tidak adanya pelaksanaan salat Jumat di masjid itu. Contohnya, pihak Istiqlal menyampaikan informasi melalui media massa dan sosial.
"Sudah kami buatkan edaran dan pengumuman seperti ini dan di media sosial," timpal dia.