Ketua DPD Berharap Tradisi Karapan Sapi di Madura jadi Atraksi Kelas Dunia
Oleh karena itu, LaNyalla meminta Komite III DPD RI agar mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) lebih memberi perhatian kebudayaan dan kearifan lokal.
Dia menegaskan budaya merupakan simbol suatu masyarakat. Namun, lanjut dia, yang harus diperhatikan dari nilai-nilai budaya bukan hanya sekadar simbol prestise.
“Dalam konteks karapan sapi tentunya mengenai kejayaan pemilik sapi juara," pungkas AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
Salah satu daerah yang masih menjalankan budaya ini adalah Desa Mortajih, Pamekasan, Jawa Timur. Desa ini menjadi tuan rumah pelaksanaan kejuaraan karapan sapi se-Madura.
Kejuaraan kerapan sapi yang berlangsung selama dua hari itu dibagi tiga kelompok yaitu besar, sedang dan kecil dan diikuti puluhan pasang sapi se-Madura dan Probolinggo. (*/jpnn)