Ketua DPR: Pemilu Indonesia Paling Rumit di Dunia
jpnn.com, PURBALINGGA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo bersama keluarga telah menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 15, Kelurahan Purbalingga Lor, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (17/4).
TPS 15 merupakan yang terdekat dari rumah tinggal Bamsoet di Jalan Ahmad Nur, Purbalingga.
"Terima kasih untuk warga yang sudah ikut berjuang memajukan Indonesia dengan cara menggunakan hak pilih. Suara yang telah diberikan tidak akan sia-sia. Perjalanan bangsa Indonesia lima tahun ke depan akan ditentukan dari hasil pemilu hari ini," ujar Bamsoe.
Usai melakukan pencoblosan, Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini langsung berkeliling ke berbagai TPS di Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen untuk memantau penyelenggaraan Pemilu 2019.
Dirinya berharap proses pemungutan suara dari pagi sampai siang hari dan dilanjutkan dengan penghitungan suara hingga tengah malam nanti bisa berlangsung lancar, aman, dan tertib.
"Pemilu di Indonesia adalah pemilu terumit di dunia yang mana warga langsung memberikan hak pilihnya secara langsung untuk memilih pasangan presiden-wakil presiden, anggota legislatif tingkat kabupaten/kota, provinsi, DPR RI, hingga DPD RI. Kita sudah sukses menyelesaikan putaran kampanye. Tinggal menunggu proses pemungutan hingga ke penghitungan suara. Jika semua lancar, aman dan tertib, dunia akan mencatat bahwa bangsa Indonesia tidak hanya sekadar dewasa, tetapi sudah matang dalam berpolitik dan berdemokrasi," jelas Bamsoet.
Terdaftar sebagai calon legislator Partai Golkar Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen, Bamsoet melihat antusiasme warga dalam menggunakan hak pilih di dapilnya cukup baik.
"Jika kampanye selama 6,5 bulan kemarin diwarnai banyak ketegangan, semoga proses pemungutan hingga penghitungan suara hari ini diwarnai dengan senyuman. Kita sudah berada digaris finis. Tak perlu lagi kisruh saling membela jagoannya ataupun ribut-ribut saling klaim kemenangan. Tak perlu lagi ada provokasi, propaganda ataupun intimidasi. Masing-masing kandidat maupun tim pemenangannya harus memberikan kesempatan kepada warga agar bisa datang dengan tenang ke TPS menggunakan hak pilihnya," tutur Bamsoet.