Ketua InSWA: Masalah Sampah Cukup Rumit, Harus Ditangani Serius
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Indonesia Solid Waste Association (InSWA) Sri Bebassari mengatakan, penanganan masalah sampah berkaitan erat dengan masalah lingkungan hidup.
Jika kondisi lingkungan bersih dan sehat maka masyarakat pun akan berdampak pada kesehatan masyarakat. Jika masyarakat sehat, anggaran untuk sektor kesehatan juga menjadi berkurang.
“Kegiatan pengelolaan sampah untuk kota-kota besar seperti Jakarta sudah dalam kondisi darurat. Apalagi Jakarta tidak memiliki TPA,” ujar Sri dalam keterangan resminya, Jumat (22/11).
Seperti diketahui, sektor kesehatan merupakan salah satu pos pengeluaran terbesar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pemerintah. Berbagai upaya pun ditempuh untuk menekan pengeluaran di sektor kesehatan, salah satunya dengan menciptakan lingkungan yang sehat bagi masyarakat.
“Lihat saja mengapa kita mau membayar biaya yang cukup mahal untuk menginap di hotel. Salah satunya adalah kondisinya kamar dan toiletnya yang bagus dan nyaman,” paparnya.
Sementara sejumlah pihak menyebut selain sebagai investasi, pengelolaan sampah juga harus dilihat sebagai suatu kedaruratan. Hal itu mengacu dari problem sampah di kota Bandung dan tertutupnya permukaan kali di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Begitu juga di Jakarta di mana sampah masih menjadi penyebab utama masalah banjir.
Sri juga menyatakan biaya untuk penanganan masalah sampah cukup tinggi dan ini juga berlaku di negara-negara maju dalam menerapkan pengelolaan sampah. Perhitungan dana yang dibutuhkan bergantung pada volume sampah yang akan diolah dan teknologi yang diterapkan.
Untuk mengatasi tingginya biaya pengelolaan sampah, dia merujuk kebijakan yang dilakukan negara-negara seperti Singapura dan Jepang, dimana warganya membayar iuran untuk pengelolaan sampah.