Ketua PBNU Ikut Doakan Nelson Mandela
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj, turut mengungkapkan belasungkawa mendalam atas wafatnya mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela. Segala kebaikan yang diajarkan pejuang HAM tersebut tak cukup hanya dikenang, tapi harus menjadi teladan.
“Beliau dipenjara hampir 27 tahun oleh penguasa yang sebenarnya minoritas di Afrika Selatan. Keluar penjara tidak ada dendam, tapi justru bersama-sama membangun, tidak membeda-bedakan golongan kulit putih dan kulit hitam,” kenang Kiai Said terhadap sosok Mandela di Jakarta, Jumat (6/12).
Hal lain yang menurut Kiai Said harus diteladani dari sosok Mandela adalah keputusannya menolak saat ditawari untuk kembali maju dalam pemilihan presiden, setelah sebelumnya menjabat posisi tersebut selama 5 tahun.
“Cukup lima tahun menjabat presiden untuk bersama-sama seluruh golongan membangun dan mengembangkan Afrika Selatan. Saat ditawari maju lagi ke pemilihan, beliau menolak. Ini luar biasa dan harus jadi teladan seluruh manusia di dunia,” tambah Kiai Said tegas.
Atas wafatnya Nelson Mandela, Kiai Said secara pribadi dan atas nama warga Nahdlatul Ulama di seluruh belahan dunia, mengaku sangat kehilangan. Pejuang anti apartheid tersebut dinilai sudah memberikan pelajaran yang sangat berarti dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat.
“Semoga amal ibadah Nelson Mandela diterima di sisi Tuhan, dan segala dosa-dosa mendapatkan ampunan,” tuntasnya.
Nelson Mandela wafat di kediamannya di Johannesburg, Afika Selatan, di usia 95 tahun. Sosok yang akrab disapa Madiba tersebut mengembuskan nafas terakhir setelah sebelumnya menjalani perawatan selama 3 bulan akibat infeksi paru-paru dan tuberculosis.(fat/jpnn)