Ketum Korpri Prof Zudan Sampaikan Langkah Revolusioner Menurunkan Stunting
Tugas itu juga bukan cuma tanggung jawab Dinas Kesehatan, atau Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pengendalian Penduduk dan Perl?indungan Anak di daerah.
Prof Zudan mengatakan upaya pencegahan stunting merupakan tang?gung jawab bersama dan butuh kerja sama antar-instansi. Target tersebut menjadi ringan dan mampu dicapai jika dipikul bersama-sama para ASN.
"Misalnya, bila bertemu ibu hamil diminta untuk kontrol ke puskesmas. Begitu juga dengan bayi atau balita agar terus dikontrol rutin tumbuh kembangnya di posyandu," tuturnya.
Bila posyandu tidak aktif, kata Zudan, maka para ASN agar berperan mengaktifkan. Babinsa dan Babinkamtibmas juga ikut bergerak bersama PKK dalam mengajak para ibu dan balita ke posyandu untuk ditimbang, diberi makanan tambahan.
Prof Zudan bahkan menyampaikan langkah revolusioner menangani stunting, yakni jika 4,4 juta ASN bersedia menjadi orang tua asuh bayi stunting.
"Bayangkan 4,4 juta ASN itu berkenan menyedekahkan sedikit penghasilan untuk membelikan telur atau ikan, buah atau sayur mayur, maka penanganan stunting saya yakin akan cepat selesai," ujar Prof Zudan.
Dia juga meminta agar acara bakti sosial untuk merayakan HUT ke-52 Korpri bisa difokuskan pada penanganan stunting.
"Ini akan menjadi gerakan yang sangat revolusioner dan dahsyat dalam penanganan stunting," kata Prof Zudan.(fat/jpnn)