KH Zainal Mustafa Sungguh Sakti, Pembela Kaum Papa Meski Nyawa Taruhannya
"Kiai Zainal Mustofa juga saya kira pernah bertemu dengan KH Wahid Hasyim saat kunjungan beliau ke Pesantren Sukamiskin, sebab pengasuh Pesantren Sukamiskin adalah alumnus Tebuireng," ujarnya.
Sikap kritis Kiai Zainal Mustofa terhadap kebijakan penjajah kolonial menjadikannya incaran Jepang. Bukan hanya melalui mimbar, sikap kritis terhadap kebijakan kolonial juga dituangkan dalam berbagai aksi. Akibatnya, KH Zainal Mustofa ditangkap dan dipenjarakan termasuk bersama pimpinan Pesantren Cipasung KH Ruhiat.
Kiai Zainal juga dikenal sebagai pendekar yang memiliki amalan dan doa-doa dalam setiap tindakannya. Itulah yang menjadikan rakyat dan para santri tidak takut menghadapi Jepang meskipun hanya berbekal bambu runcing.
Perlawanan rakyat yang digaungkan KH Zainal Mustofa memiliki peran strategis dalam mendudukkan kembali hubungan dengan kolonial Jepang. Dia berani menjadi martir dalam upayanya melakukan perlawanan kepada Jepang.
"Meskipun perlawanan Kiai Zainal Mustofa berasal dari desa kecil, jauh dari ibu kota, namun resonansi dari perlawanan beliau inilah yang sangat berarti. Di saat kebijakan Nahdlatul Ulama menghindari terjadinya clash, namun Kiai Zainal Mustofa ini sangat berani," ungkap Gus Milal.
Gus Milal melanjutkan saat Jepang masuk ke Indonesia, memang pada awalnya ulama didekati dan jarang sekali terjadi kontak fisik. Beriringnya waktu, kondisi itu berubah.
"Perlawanan Kiai Zainal Mustofa menginspirasi para ulama lainnya untuk berani membela diri," lanjut Gus Milal.
Perlawanan rakyat Tasikmalaya yang dikomandoi Kiai Zainal Mustofa, telah menyadarkan para ulama agar menjadi garda terdepan menyerang kolonial Jepang.