Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Khalistan Rashtra

Oleh: Dahlan Iskan

Rabu, 01 Maret 2023 – 07:07 WIB
Khalistan Rashtra - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Kelak, ketika India dan Pakistan terpisah, umat Islamnya tergopoh-gopoh pindah ke wilayah Pakistan. Hanya diberi waktu 24 jam. Ribuan orang meninggal dunia.

Hanya sedikit orang Islam yang bertahan di situ: orang-orang Ahmadiyah.

Sebaliknya, umat Sikhs dan Hindu yang ada di wilayah Pakistan pindah ke wilayah India. Juga tergopoh-gopoh. Hanya punya waktu 24 jam. Ribuan juga yang meninggal dunia.

Di zaman dinasti Mughal, pendiri Khalis membuat pasukan kesatria khusus. Yakni untuk melindungi umatnya dari ancaman penguasa baru yang Islam.

Lalu jadi sangat militan. Pun sampai ke soal pakaian. Bahkan nama belakang Singh diciptakan pada zaman itu: artinya baja. Yang wanita pakai nama Kaur. Artinya: Putri terhormat.

Aturan aliran Khalis ini juga ketat. Termasuk makannya harus halal versi mereka: tidak boleh makan daging yang dipotong perlahan. Itu tidak kutha.

Daging yang boleh dimakan haruslah daging binatang yang matinya secara mendadak: sekali tebas atau sekali pukul. Si binatang tidak sadar kalau akan dimatikan.

Rokok juga dilarang. Alkohol dilarang. Selingkuh dilarang. Seks pranikah dilarang.

Orang-orang Sikhs aliran Khalis terus memperjuangkan kemerdekaan Khalistan. Pisah dari India. Mana saja yang masuk wilayah Khalistan?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close