Kiai Said: Dipercaya Lagi Saya Siap, Nggak ya Nggak Apa-Apa
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmad 2010-2015 KH Said Aqil Siroj, mengaku siap apabila dipilih kembali menduduki jabatan yang sama di kepengurusan NU mendatang.
Meski demikian dia mengaku tidak menjadikan kesiapan tersebut sebagai ambisi yang untuk mencapainya menghalalkan segala cara.
"Saya menggelinding saja, mengalir saja. Kalau masih dipercaya saya siap, tetapi bukan berarti saya ambisius ingin menjadi ketua umum (lagi)," kata Kiai Said di Jakarta, Selasa (3/2).
NU akan menggelar muktamar ke-33, pada tanggal 1-5 Agustus 2015 mendatang di Jombang, Jawa Timur. Salah satu agenda yang akan dilakukan di forum tertinggi organisasi tersebut adalah pemilihan Rais 'Aam dan Ketua Umum untuk kepengurusan masa khidmad 2015-2020.
Kiai Said menekankan, menduduki jabatan Ketua Umum PBNU bukanlah segalanya. Kiai yang juga menyandang gelar akademis Profesor di bidang tasawuf tersebut menganggap jabatan di NU adalah sebuah pengabdian, ibadah, dan amanah.
"Kalau tidak menjadi ketua umum saya juga tidak habis. Nggak seperti itu. Saya terus terang saja malu, malu kalau di NU itu terlalu ambisius. Jadi kalau dipercaya lagi saya siap. Kalau nggak ya nggak apa-apa, nggak perlu kampanye ke sana kemari, malu," tutur Kiai Said.
Masih mengenai jabatan ketua umum di PBNU, Kiai Said juga mengatakan, yang paling menarik adalah banyaknya tantangan yang diakuinya semakin membuatnya matang. Jika sebuah permasalahan datang, Kiai yang juga akrab disapa Kang Said itu mengaku selalu ingat KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yang diakuinya merasakan tantangan jauh lebih berat dari yang dirasakannya selama 5 tahun memimpin NU.
"Gus Dur berhadapan dengan tentara, pemerintah dari rezim Orde Baru. Kalau saya tidak. Tantangan kalau ada orang tidak senang, pasti ada. Orang mengkritik saya tunggu. Saya senang kritik yang konstruktif," cerita Kang Said.