Kiat Jaga Kesehatan Gigi Usai Konsumsi Makanan Manis Saat Imlek
jpnn.com - Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting bagi masyarakat Tionghoa. Selain kumpul keluarga, ziarah, atau tradisi unik lainnya banyak dilakukan. Makanan dan minuman khas Imlek pun tentunya bertebaran di meja makan, termasuk aneka kue manis seperti kue keranjang, manisan segi delapan, kue mangkuk, kue bulan, lapis legit, dan masih banyak lagi. Jika tak hati-hati, kesehatan gigi jadi taruhannya.
Makanan lengket dan manis, kombinasi buruk untuk gigi
Dari sekian banyak kue manis khas Imlek, satu yang paling sering ditemui adalah kue keranjang atau disebut juga dengan nian gao. Makanan ini dianggap sebagai lambang keberuntungan dan kemakmuran.
Kue ini terbuat dari tepung ketan dan gula merah yang menjadikan kue keranjang ini bertekstur kenyal dan lengket. Karena sifatnya yang lengket, kue keranjang cenderung mudah terperangkap di sela-sela gigi dan permukaan gigi.
Selain itu, kue keranjang cenderung bisa bertahan lama di dalam mulut. Artinya, butuh waktu yang relatif lebih lama untuk air liur memecahnya. Jika ini dibiarkan, bisa-bisa setelah puas makan si manis ini Anda mengalami kerusakan gigi.
Jaga kesehatan gigi usai menyantap hidangan manis Imlek
Jangan khawatir, ini biasa diatasi dengan beberapa langkah di bawah ini.
1. Pastikan untuk berkumur dengan air setelah mengonsumsi makanan-makanan manis dan perbanyak minum air putih setelahnya.
2. Gunakan benang gigi atau dental floss untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi.
3. Jangan langsung menggosok gigi setelah makan. Tunggulah minimal 30 menit hingga satu jam. Ini karena, setelah mengonsumsi makanan yang manis, gigi akan berubah menjadi asam. Bila gigi langsung disikat, lapisan enamel akan mudah terkikis.
4. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluorida untuk mencegah agar gigi tak berlubang.
Beberapa alternatif makanan manis yang lebih baik
Jika ada jenis camilan manis lainnya yang disajikan, seperti kue atau cokelat, pilihlah dark chocolate yang kandungan gulanya lebih sedikit dibandingkan dengan milk chocolate atau white chocolate.