Kikan Eks Cokelat Ajak Generasi Muda Cerdas Hadapi Ancaman Intoleransi
Dia juga mengajak semua pihak untuk bersikap arif dan bijaksana dalam menggunakan media sosial.
Pasalnya, apa yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini akibat propaganda radikalisme dan intoleransi yang kini media sosial (dunia maya).
"Mengkritik dan berteriak di media sosial itu lebih gampang karena tidak bayar. Tapi buat saya bentuk nyata anak muda dalam mencintai bangsa ini harus melakukan sesuatu. Kondisi ini juga menjadi semacam wake up call (panggilan telp untuk membangunkan dari tidur) bagi anak muda Indonesia. Mari kita bangkit dan bersatu lagi mengusir segala macam upaya intoleransi dan radikalisme di Indonesia," tegas Kikan.
Tidak hanya sekadar mengimbau dan mengajak masyarakat, terutama generasi muda untuk bangkit dan cerdas menghadapi ancaman intoleransi dan radikalisme, Kikan membuktikan itu dengan menjadi ambasador Duta Damai Dunia Maya 2017.
Ini adalah program Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang merekrut generasi muda Indonesia untuk menjadi duta damai dunia maya dalam membendung laju propaganda radikalis terorisme di Indonesia melalui dunia siber.
Kikan mengaku awalnya hanya sebatas menjadi bintang tamu pada penutupan Duta Damai Dunia Maya 2016 lalu.
Dari situ, dia menilai program ini sangat positif bagi anak muda sehingga ia pun dengan senang hati didaulat menjadi ambasador Duta Damai Dunia Maya 2017. Lewat duta damai ini Kikan ingin berkontribusi dan memberikan sumbangsih untuk bangsa.
"Walaupun mungkin menurut sebagian orang langkah ini dinilai kecil dan tidak signifikan pengaruhnya, tapi saya percaya hal kecil yang kami lakukan saat ini, mungkin akan membuahkan hasil di masa depan, terutama dalam memerangi radikal terorisme," pungkas Kikan. (jos/jpnn)