Kini, Giliran Kerinci Diterjang Banjir dan Longsor
"Namun saat ini, banjir sudah surut, hanya saja padi yang baru ditanam warga banyak yang hanyut," tambahnya.
Sementara itu, ruas jalan yang menghubungkan Desa Hiang Sakti dan Pungut Hilir Kecamatan Air Hangat Timur juga longsor Sabtu malam itu. Setidaknya ada tiga titik longsor yang terlihat.
Pantauan di lapangan, sebagian material longsor menutupi badan jalan, selain itu juga ada badan jalan yang terbawa longsor. Badan jalan yang longsor tepat berada di ladang milik warga, kondisi ladang warga sendiri seluruh tanaman tertimbun material tanah dan batu.
Aziz Rahman, 80, pemilik ladang mengaku baru mengetahui ladangnya longsor pada Sabtu malam sekitar pukul 23.00. "Semua tanaman saya habis, bahkan bambu yang saya kira bisa menjadi penahan air juga ikut tertimbun," kata Aziz.
Aziz berharap, agar Pemerintah Daerah Kabupaten Kerinci segera membantu untuk mengatasi bencana longsor ini. Hujan juga menyebabkan sebagian sawah warga rusak, bibit padi yang baru ditanam terseret arus air yang cukup deras.
Berdasarkan data dari BPBD Kerinci, bahwa tiga kecamatan dalam Kabupaten Kerinci, yakni Kecamatan Gunung Kerinci, Air Hangat Timur dan Depati Tujuh diterjang banjir, Sabtu malam (21/4). Akibatnya, ratusan rumah di tiga kecamatan tersebut terkena dampak banjir, seperti Kecamatan Gunung Kerinci, banjir menerjang Desa Siulak Deras dan sekitarnya.
Sementara untuk Kecamatan Depati Tujuh masih wilayah yang sama yakni desa Lubuk Suli dan sekitarnya, dampak dari luapan sungai Batang Merao melintasi desa Lubuk Suli, kecamatan Depati Tujuh.
"Kondisi terparah terjadi di Kecamatan Air Hangat Timur, yakni Desa Sungai Tutung dan Desa Baru Sungai Abu," ungkap Kepala BPBD Kerinci, Darifus.