Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah 10 Guru asal Indonesia Berlatih jadi Astronot

Selasa, 03 Juli 2018 – 00:30 WIB
Kisah 10 Guru asal Indonesia Berlatih jadi Astronot - JPNN.COM
Sepuluh guru peserta pelatihan astronot dan Anton Susanto, manager corporate communications Honeywell Indonesia (tengah), di Pusat Angkasa Luar dan Ruang Angkasa AS USSRC di Alabama. Foto: Susilo/Jawa Pos

Itu terjadi setelah enam tahun berturut-turut pengajuan renovasi mereka selalu ditolak pemerintah daerah. ’’Dua bulan kemudian, sejak saya menang di Japan ESD, tepatnya Februari 2017, Dirjen Dikdasmen mengunjungi sekolah kami. Mereka mengecek kondisi sekolah. Akhirnya kami mendapat bantuan hampir Rp 2 miliar,’’ beber Nur.

Kemudian, kata dia, dana bantuan tersebut digunakan untuk membangun gedung baru, kelas, aula, toilet, dan kantin. Sejak saat itu, para murid semakin bersemangat untuk belajar tentang STEM. Di dalamnya sarat metode yang mengasah life skill mereka.

Sejatinya, Nur baru mengenal STEM dari teman-temannya sesama mahasiswa UGM. ’’Kami sering kumpul baca-baca jurnal internasional dan bikin riset. Aku kemudian kaitkan dengan dunia pendidikan. Poinnya tentang sustainable development goals. Misal soal pencegahan sampah laut dengan aksi stop buang sampah ke sungai,’’ terang Nur.

Menurut dia, keberhasilannya lulus dari pendidikan di Space Camp tentu akan ditularkan kepada para murid dan rekan-rekan sesama guru di sekolah nanti. Dia tidak berharap muluk-muluk mengimplementasikan apa yang didapat dengan dukungan fasilitas modern.

’’Hands on activity tetap kami lakukan. Jadi, mendidik itu tidak harus ceramah. Pelatihan astronot yang saya dapat di Space Camp sifatnya hanya sebagai media untuk menginspirasi bahwa mendidik dengan pendekatan STEM itu mengasyikkan,’’ ujarnya.

Selama mengikuti kamp tersebut, Nur dan sembilan guru lainnya diajari berbagai pengetahuan tentang dunia keastronotan. Setidaknya, mereka mendapat 20 materi tentang keastronotan.

Di antaranya, menyimak paparan praktisi NASA, mengenal konstruksi roket, pengetahuan tentang orbit, mengenal kursi 1/6 gravitasi, mencoba simulator dalam misi ke Mars, aktivitas ketahanan di air, menjajal lingkaran multiple axis, dan membuat program roket hingga meluncurkannya.

Salah satu sesi yang seru adalah mencoba alat yang disebut multiple axis. Alat tersebut terdiri atas dua lingkaran besi yang memiliki satu poros. Sang astronot masuk ke dalam lingkaran tersebut, lalu tubuhnya diikat dengan sabuk pengaman yang melingkar ke bagian perut dan kaki.

Sebanyak 10 Guru peserta Space Camp di Pusat Angkasa Luar AS, mereka dilatih tidak untuk menjadi astronot.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close